Ambon (ANTARA) - Satuan tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 Komando distrik militer (Kodim) 1506 Namlea, Maluku mengajak para petani khususnya pemilik penggilingan padi di daerah itu tidak menjual beras ke luar daerah sebagai kontribusi memperkuat ketahanan pangan di wilayah itu.
“Hal ini bertujuan menjaga ketahanan pangan di wilayah teritorial Kodim 1506/Namlea yang meliputi dua kabupaten yaitu Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan,” kata Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 1506/Namlea Kapten Inf Idris Leurima dalam keterangan yang diterima di Ambon, Selasa.
Menurutnya untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah itu selain kerja sama antara pemangku kepentingan, juga dibutuhkan kolaborasi dan komunikasi yang baik antara pengelola penggilingan padi dengan petani.
“Kami minta pemilik penggilingan padi dan para petani agar selalu bekerja sama dalam mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan,” kata Leurima.
Ditempat yang sama petugas TMMD Kodim 1506 Namlea Serda Yusran menyampaikan ajakan tidak menjual beras ke daerah lain bertujuan agar ketersediaan stok beras di daerah itu tetap terjaga, sekaligus menjaga agar tak terjadi lonjakan harga.
“Kita harus sama-sama menjaga ketahanan pangan agar stok tetap terjaga dan dapat memenuhi kebutuhan pangan di daerah,” katanya.
Ajakan Satgas TMMD untuk ikut berperan aktif menjaga ketahanan pangan wilayah ini disambut baik oleh sejumlah kelompok tani di daerah itu.
Salah satu ketua kelompok tani, Zainal (45) berkomitmen membantu program pemerintah ini. Karena itu ia mengatakan kelompok tani yang dipimpinnya akan mendiskusikan untuk dapat menjual hasil panen langsung ke penggilingan padi.
“Sebagai warga negara yang baik, tentunya kami para petani akan mendukung program pemerintah tentang ketahanan pangan ini. Kami akan mengarahkan petani menjual hasil panen langsung ke lokasi penggilingan,” kata Zainal.
Sementara itu menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Buru, Maluku, beras menjadi salah satu komoditas bahan pangan yang hingga kini masih dipasok dari daerah lain seperti Surabaya dan Makassar.