Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah memberikan kontribusi lebih dari Rp200 triliun bagi perekonomian Indonesia.
Angka itu didapat mulai dari proses hulu hingga hilir, seperti penyediaan dan pengadaan hewan kurban, proses pemotongan, hingga pembuatan gulai atau rendang.
"Ini baru dari aspek berkurbannya yaitu dari total lebih dari 1,5 juta hewan kurban ini bisa membagikan total lebih dari Rp200 triliun," kata Sandiaga seusai membagikan daging kurban Kemenparekraf kepada 420 orang di Jakarta, Rabu.
Menparekraf mengatakan, kontribusi itu baru berasal dari 5 persen kepatuhan umat islam untuk melaksanakan ibadah kurban, sehingga apabila proyeksi 200 juta masyarakat Muslim Indonesia melakukan kurban, dampak berkelanjutan (
multiplier effect) dari perayaan Idul Adha terhadap perekonomian RI semakin besar.
Sandiaga bersama Kemenparekraf melakukan kurban tiga ekor sapi dan dua ekor kambing yang didistribusikan kepada 420 orang petugas kebersihan, teknisi, petugas keamanan, dan sopir di lingkungan kementerian yang dipimpinnya.
Sebelumnya ia mengatakan pemenuhan realisasi target kepariwisataan sebesar 4,5 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional atau senilai Rp202 triliun pada 2024 akan dilakukan secara berjenjang mulai dari kuartal satu, dua, hingga tiga yang pada akhir tahun memiliki target kumulatif yakni sebanyak 14,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Sementara itu Kemenparekraf mencatat pada tahun sebelumnya, realisasi nilai devisa kepariwisataan Indonesia terhadap PDB yakni sekitar Rp161 triliun. Sedangkan target kunjungan wisman di 2023 sebanyak 8,5 juta yang dibarengi dengan kunjungan wisatawan lokal sebanyak 1,4 miliar perjalanan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf sebut Idul Adha beri kontribusi ekonomi Rp200 triliun