Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku melakukan upaya menekan angka pengangguran dengan menggelar bursa kerja di monumen Gong Perdamaian Kota Ambon.
"Kegiatan Job Fair atau bursa kerja hari ini bermanfaat bagi para pencari kerja. Sehingga mereka dapat memilih sesuai bakat, minat dan kompetensinya," kata Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie di Ambon, Rabu.
Bursa kerja yang digelar itu diikuti oleh sebanyak lebih kurang sembilan perusahaan yang menempati lokasi yang disediakan.
Dalam kegiatan yang berlangsung 25-26 September 2024 itu para pekerja dapat langsung memasukkan berkas dan surat lamaran kepada perusahaan yang diinginkan.
"Melalui kegiatan ini target jumlah serapan tenaga kerja mencapai 354 orang," kata Sadali.
Menurut Sadali, dengan pasar kerja ini para pencari kerja juga dapat mengetahui perusahaan mana yang tepat dan terpercaya.
“Dan kalau kita membangun sinergi seperti ini dan kontribusi dari perusahaan dapat memberikan dampak besar bagi pemerintah daerah dalam mengatasi angka pengangguran di Maluku saat ini,” katanya.
Ia melanjutkan bahwa keterbukaan informasi dari berbagai perusahaan sangat penting sebagai upaya memastikan kesejahteraan para pegawainya nanti.
Selain itu melalui bursa kerja ini juga diharapkan terciptanya kondisi kerja yang inklusi dari pihak perusahaan kepada penyandang disabilitas.
“Kiranya diharapkan kegiatan Pameran Kesempatan Kerja (Job Fair) Tahun 2024 ini dapat membangun silaturahmi antara pengusaha dan pencari kerja dan membawa manfaat yang banyak bagi semua pihak,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Maluku, M. Rizal Latuconsina mengatakan, kegiatan ini akan terus dilakukan oleh dinas tenaga kerja dan transmigrasi dengan berbagai inovasi-inovasi agar tingkat pengangguran semakin menurun hingga sampai titik yang ideal.
"Kegiatan-kegiatan seperti pameran pasar kerja seperti ini menjadi wahana untuk memberikan informasi yang seluas-luasnya, memberikan akses informasi yang besar kepada masyarakat agar masyarakat juga pencari kerja itu ikut berpartisipasi,” ujarnya.
Ia menuturkan bahwa masalah dan kendala terbesar sehingga terjadinya peningkatan pengangguran itu dikarenakan sebagian besar wilayah Maluku adalah laut.
”Secara geografis, Maluku lebih besar di lautan, maka dari tahun ke tahun katong upaya meningkatkan itu jumlah Basic Social Training (BST) untuk ke kapal itu katong tingkatkan terus karena pasarnya tersedia luas,” jelas dia.
Oleh sebab itu untuk mengurangi angka pengangguran itu, dinas tenaga kerja provinsi terus fokus untuk meningkatkan kompetensi sehingga diperoleh calon tenaga kerja yang bisa bersaing di pasar kerja tradisional.
”Dampaknya itu mengurangi pengangguran, kemiskinan, semuanya akan menurun, itu yang katong lakukan terus menerus,” ucapnya.