Ambon (ANTARA) - PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ambon mengingatkan calon penumpang agar tak membeli tiket dari calo atau bukan melalui aplikasi resmi penjualan tiket milik perusahaan itu.
"Hal ini kami tegaskan agar calon penumpang terhindar dari pungutan liar dengan alibi administrasi dari calo tiket," ucap Kepala Cabang PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ambon, Christoper Samosir di Ambon, Senin.
Oleh sebab itu kata dia pihak PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyarankan agar pembelian tiket ferry, baik rute Galala-Namlea dan Hunimua-Waipirit, tidak melalui agen penjualan tiket yang ada disekitar pelabuhan penyeberangan.
Ia menegaskan bahwa penjualan tiket kapal ferry Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) jurusan Hunimua Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) ke Waipirit Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang berada di sekitar pelabuhan itu bukan tanggungjawab ASDP Cabang Ambon.
"Penjualan tiket ferry melalui daring sudah diberlakukan secara nasional, dalam beberapa bulan terakhir, jadi terkait dengan pemesanan tiket, itu tidak lagi di jual di area pelabuhan. Ini yang harus diketahui oleh seluruh pengguna jasa, agar mempersiapkan pemesanan tiketnya jauh sebelum sampai ke pelabuhan," ucapnya.
Selain itu kata dia penjualan tiket Ferry ini bisa juga melalui gerai minimarket terdekat untuk memudahkan para pengguna jasa kapal ferry.
Pihaknya menyoroti hal itu lantaran berkaitan dengan keluhan yang dialami sejumlah calon penumpang pascakenaikan harga tiket Ferry, yang mana terdapat pungutan di luar harga tiket oleh agen penjualan tiket yang berada di dekat area pelabuhan.
“Jadi karena itu usaha mereka, ya mungkin kelebihannya itu adalah bagian dari administrasi mereka. Makanya kami menyarankan untuk menghindari itu, jangan membeli tiket pada agen-agen tersebut. Tapi bisa via daring di aplikasi Ferryzi," ujarnya.