Ambon (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Ambon melayani sebanyak 63.421 penumpang selama masa Angkutan Lebaran 2025.
“Angka tersebut dihitung dari dua pekan sebelum dan dua pekan sesudah Idul Fitri 1446 H/Lebaran 2025, dan merupakan hasil akumulasi dari penumpang berangkat dan penumpang turun,” kata Kepala PT Pelni Cabang Ambon, Marthyn Haryanto di Ambon, Maluku, Jumat.
Ia merinci untuk penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Ambon tercatat sebanyak 33.605 orang, sesuai dengan jumlah tiket yang habis terjual.
“Jadi pada Maret ada 21.786 tiket terjual dan untuk April hingga H+10 Lebaran 2025 ada 11.819 tiket yang terjual,” katanya.
Sementara untuk jumlah penumpang yang turun di Pelabuhan Ambon tercatat ada sebanyak 29.816 pada periode mudik Lebaran tahun ini, dengan demikian total penumpang yang dilayani PT Pelni Ambon sebanyak 63.421 orang.
Meski demikian, kata dia, berdasarkan tiket Kapal Pelni yang terjual, terjadi penurunan jumlah penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Ambon saat angkutan Lebaran tahun ini jika dibandingkan dengan tahun 2024.
“Pasalnya pada periode mudik Lebaran 2024 terdata ada sebanyak 39 ribu penumpang yang mudik dari Ambon dengan Kapal Pelni sedangkan tahun ini 33.605 orang. Berdasarkan data itu maka terjadi penurunan sekitar 15 persen,” jelasnya.
Pihaknya memperkirakan penurunan jumlah penumpang Kapal Pelni selama arus mudik Lebaran 2025 tersebut lantaran banyak masyarakat yang sudah melakukan mudik terlebih dahulu sebelum arus mudik dimulai pada 21 Maret 2025.
“Antusias masyarakat dalam berlayar menggunakan kapal Pelni agak menurun pada arus mudik Lebaran 2025, perkiraan kami penyebabnya karena ada kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diberlakukan,” ungkapnya.
Tak hanya itu penurunan jumlah pemudik juga terjadi pada realisasi kuota mudik gratis yang disediakan kementerian melalui Pelni.
“Memang penuh saat pendaftarannya namun realisasinya di lapangan hanya 86 persen yang menggunakan tiket mudik gratisnya,” tuturnya.
Ia merinci untuk yang mudik gratis dengan Kapal Labobar kuota yang tersedia sebanyak 200 pax dan realisasinya pun terpenuhi, kemudian Kapal Pangraro dengan kuotanya 300 pax namun realisasi yang berangkat hanya 244 orang.
“Sementara untuk Kapal Nggapulu tujuan Ternate disediakan kuota 300 tapi yang berangkat 253 orang, jadi total kuotanya 800 namun yang berangkat hanya 697 orang,” ujarnya.
Meski demikian hingga H+10 Idul Fitri 2025, pihaknya tetap memaksimalkan layanan Pelni agar para penumpang dapat terlayani dengan baik.
Salah satu yang ditekankan yakni agar para penumpang tidak membawa barang berlebihan saat berlayar dengan Kapal Pelni, hal itu guna menjaga keselamatan dan memberikan kenyamanan kepada seluruh penumpang hingga sampai ke pelabuhan tujuan.