Ternate (ANTARA) - Masyarakat di sejumlah wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) butuh pembangunan talut penahan ombak, untuk melindungi permukiman mereka dari abrasi.
"Abrasi kini semakin mendekati permukiman kami dan kalau tidak segera dibangun talut penahan ombak maka suatu saat permukiman kami akan hilang," kata salah seorang tokoh masyarakat di pesisir Morotai Selatan Irfan di Ternate, Selasa.
Masyarakat sudah melakukan berbagai upaya untuk meredam abrasi itu, seperti menumpuk batu di bibir pantai, termasuk tidak mengambil pasir pantai untuk kebutuhan bahan bangunan, tetapi semuanya tidak membuahkan hasil karena kerasnya terjangan ombak setiap hari.
Menurut dia, masyarakat sudah berulang kali mengusulkan pembangunan talut penahan ombak kepada Pemkab Pulau Morotai dan para anggota DPRD, baik dari kabupaten maupun provinsi yang berkunjung tetapi usulan itu belum mendapat perhatian serius.
Dana desa yang diterima semua desa di wilayah pesisir di Morotai juga tidak memungkinkan digunakan untuk membangun talut penahan ombak, karena untuk membangun talut penambahan ombak membutuhkan anggaran yang sangat besar.
Sementara itu, Bupati Pulau Morotai Benny Laos mengatakan, pemkab selama ini sudah memprogramkan talut penahan ombak di seluruh wilayah pesisir yang terancam abrasi, tetapi dihadapkan dengan keterbatasan APBD daerah itu.
Namun pemkab terus mengupayakan berbagai solusi, di antaranya dengan mengusulkan anggaran untuk pembangunan talut penahan ombak ke pemerintah pusat dan usulan itu mendapat persetujuan, karena Morotai selain merupakan daerah perbatasan, juga masuk sebagai salah satu dari 10 daerah pengembangan pariwisata utama di Indonesia.
Pemerintah pusat, kata Bupati Morotai, telah mengalokasikan anggaran Rp50 miliar untuk pembangunan talut penahan ombak di 23 lokasi yang dianggap paling rawan abrasi dan diupayakan mendapatkan tambahan alokasi anggaran agar seluruh daerah pesisir rawan abrasi di daerah itu memiliki talut penahan ombak.
Masyarkat di pesisir Morotai diharapkan ikut berperan dalam mencegah abrasi dengan cara tidak mengambil pasir pantai dan batu karang untuk kebutuhan bahan bangunan, serta tidak merusak hutan bakau di pantai karena tanaman itu merupakan pelindung alam di pantai dari abrasi.
Masyarakat pesisir Morotai butuh talut penahan ombak
Selasa, 26 Maret 2019 9:36 WIB