Jakarta (ANTARA) - Mabuk perjalanan saat menumpang mobil bisa mendera siapa saja, mau itu anak-anak, wanita hamil dan kalangan lanjut usia. Tapi sebagai seorang traveller tentu akan menyulitkan, bahkan memalukan, kalau Anda mengalaminya.
Meski tak berbahaya, namun mabuk perjalanan tentu mengganggu kondisi fisik orang yang mengalaminya, karena akan cepat lelah karena mengalami pusing, keringat dingin, bahkan muntah. Kondisi tersebut juga mengganggu penumpang lain di dalam kendaraan.
Auto2000 dalam siaran pers, dikutip Selasa, menyebut bahwa mabuk perjalanan terjadi akibat otak tidak mampu menerima dengan baik campuran sinyal dari beberapa anggota tubuh dalam perjalanan. Ditambah, telinga bagian dalam yang berisi cairan untuk mengatur keseimbangan tubuh merasakan guncangan ketika kendaraan melaju.
Dalam kondisi tertentu, otak tidak mampu memproses dengan baik sinyal-sinyal yang berbeda dan membuat kerja otak menjadi kacau sehingga timbul keluhan mabuk perjalanan.
Faktor pemicu mabuk perjalanan di antaranya adalah kurang istirahat, perubahan hormonal karena kondisi-kondisi tertentu seperti sedang menstruasi, hamil, atau menggunakan pil KB. Lainnya adalah bermain gawai atau membaca buku di dalam kendaraan, menderita gangguan keseimbangan tubuh seperti migrain, dan memiliki riwayat mabuk perjalanan.
“Mabuk perjalanan tidaklah berbahaya, namun akan membuat yang mengalami merasa tidak nyaman dan mengganggu penumpang lainnya. Oleh karenanya, lakukan langkah pencegahan agar tidak terkena mabuk perjalanan. Termasuk menjaga kondisi mobil supaya tetap prima dengan melakukan servis berkala," kata Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000.
Cara cegah mabuk perjalanan
Penumpang Mobil
Hindari konsumsi makanan berat sebelum perjalanan dan utamakan camilan sehingga perut tidak mudah mual saat menerima guncangan di jalan.
Pilih posisi duduk yang membuat mata leluasa memandang lurus searah jalan atau posisi duduk yang minim guncangan. Misalnya, duduk di samping sopir dan tidak duduk menghadap ke samping atau belakang.
Usahakan cukup beristirahat sebelum mulai berpergian. Hindari minuman beralkohol dan konsumsilah air putih atau minuman segar, misalnya jus buah. Jangan membaca buku atau menatap layar gawai saat kendaraan sedang melaju karena otak sulit mencerna semua informasi ketika bergerak.
Saat merasa tidak enak badan, pusing, atau mual, usahakan untuk segera membaringkan diri dan memejamkan mata sampai gejala mereda. Untuk yang mempunyai riwayat mabuk perjalanan, sebaiknya meminum obat anti mabuk yang banyak dijual sebelum naik mobil.
Perawatan Mobil
Beberapa orang sensitif terhadap bau tertentu, bahkan parfum mobil sekalipun. Hindari memasang parfum mobil yang memiliki aroma menyengat dan makanan atau minuman beraroma kuat seperti buah durian.
Selain itu, jaga kondisi kabin mobil agar selalu bersih untuk mencegah bau tidak sedap yang dapat membuat penumpang merasa kurang nyaman.
AC yang sejuk dan bersih mampu memberikan rasa nyaman bagi penghuni kabin. Pastikan kondisi filter kabin selalu resik supaya tidak ada bau aneh dari udara yang diembuskan oleh AC mobil.
Guncangan berlebih pada mobil juga dapat memicu mabuk perjalanan. Oleh sebab itu, pastikan mesin mobil selalu dalam kondisi prima sehingga mobil dapat melaju dengan mulus.
Termasuk pula pastikan kondisi sistem suspensi seperti shock absorber selalu dalam kondisi optimal untuk meredam guncangan mobil dan mencegah penumpang bergerak tidak terkendali.
Baca juga: Tips aman saat anak kembali belajar tatap muka di sekolah saat pandemi Corona
Baca juga: Tips psikolog untuk para pencari pasangan via aplikasi kencan