Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tual bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Pemkab Malra), Provinsi Maluku, menggelar vaksinasi massal guna meningkatkan cakupan vaksinasi di daerah tersebut dengan harapan bisa secepatnya mencapai target 70 persen dari populasi penduduk.
Vaksinasi COVID-19 massal berlangsung di Ohoi (Desa) Dian Darat, Kecamatan Hoat Sorbay, Kamis, yang merupakan desa binaan Lanal Tual dan baru-baru ini diresmikan sebagai Kampung Bahari Nusantara (KBN).
"Vaksinasi yang dilakukan sebelumnya menargetkan 300 warga yang divaksin, namun warga antusias untuk mengikutinya sehingga total warga yang divaksin sebanyak 313 orang," kata Komandan Lanal Tual, Kolonel Laut (P) I.G.Putu Wisnawa.
Wisnawa mengatakan untuk vaksinasi COVID-19 Lanal Tual akan berlangsung setiap hari sampai 18 Desember 2021, yang berlangsung terbuka bagi seluruh masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara maupun Kota Tual.
"Sosialisasi dan vaksinasi akan terus dilakukan Lanal Tual, lebih khusus bagi mereka yang beraktifitas di kawasan pelabuhan karena kita tidak mau munculnya klaster baru di dua daerah ini," ujar Wisnawa.
Sementara itu, Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun memastikan bahwa vaksin yang digunakan aman bagi masyarakat. Pemerintah daerah telah melaksanakan kegiatan vaksinasi di beberapa tempat dan hingga saat ini tidak ada laporan dari peserta penerima vaksin mengalami sakit berarti.
"Sehingga dapat disimpulkan bahwa vaksin ini aman," kata Bupati Malra.
Sebabnya, ia menyatakan vaksin COVID-19 tersebut telah melewati uji klinis, dan dinyatakan aman dan halal oleh lembaga yang berwenang seperti Balai POM dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Karena itu, ia berharap seluruh masyarakat Malra agar berpartisipasi dalam program vaksinasi tersebut. "Sehingga dapat meningkatkan kekebalan masyarakat untuk memerangi virus corona," ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa Kabupaten Malra masih rentan terhadap masuknya Virus Corona karena mobilitas atau pergerakan masyarakat keluar masuk daerah masih tinggi. "Sehingga seluruh kemampuan dan sumber daya akan diarahkan untuk memutuskan mata rantai penyebaran dan mengatasi pandemi COVID-19 di daerah ini," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Maluku, Kabupaten Malra kini berada pada zona kuning atau tergolong risiko rendah penyebaran COVID-19. Populasi penduduk di daerah kepulauan itu berdasarkan sensus terakhir BPS pada 2020 mencapai 121.511 jiwa. Untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) di Malra membutuhkan setidaknya 70 persen cakupan vaksinasi dari total populasi, yakni sebanyak 85.057 orang. Saat ini cakupan vaksinasi di daerah itu masih di bawah 50 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Vaksinasi COVID-19 massal berlangsung di Ohoi (Desa) Dian Darat, Kecamatan Hoat Sorbay, Kamis, yang merupakan desa binaan Lanal Tual dan baru-baru ini diresmikan sebagai Kampung Bahari Nusantara (KBN).
"Vaksinasi yang dilakukan sebelumnya menargetkan 300 warga yang divaksin, namun warga antusias untuk mengikutinya sehingga total warga yang divaksin sebanyak 313 orang," kata Komandan Lanal Tual, Kolonel Laut (P) I.G.Putu Wisnawa.
Wisnawa mengatakan untuk vaksinasi COVID-19 Lanal Tual akan berlangsung setiap hari sampai 18 Desember 2021, yang berlangsung terbuka bagi seluruh masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara maupun Kota Tual.
"Sosialisasi dan vaksinasi akan terus dilakukan Lanal Tual, lebih khusus bagi mereka yang beraktifitas di kawasan pelabuhan karena kita tidak mau munculnya klaster baru di dua daerah ini," ujar Wisnawa.
Sementara itu, Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun memastikan bahwa vaksin yang digunakan aman bagi masyarakat. Pemerintah daerah telah melaksanakan kegiatan vaksinasi di beberapa tempat dan hingga saat ini tidak ada laporan dari peserta penerima vaksin mengalami sakit berarti.
"Sehingga dapat disimpulkan bahwa vaksin ini aman," kata Bupati Malra.
Sebabnya, ia menyatakan vaksin COVID-19 tersebut telah melewati uji klinis, dan dinyatakan aman dan halal oleh lembaga yang berwenang seperti Balai POM dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Karena itu, ia berharap seluruh masyarakat Malra agar berpartisipasi dalam program vaksinasi tersebut. "Sehingga dapat meningkatkan kekebalan masyarakat untuk memerangi virus corona," ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa Kabupaten Malra masih rentan terhadap masuknya Virus Corona karena mobilitas atau pergerakan masyarakat keluar masuk daerah masih tinggi. "Sehingga seluruh kemampuan dan sumber daya akan diarahkan untuk memutuskan mata rantai penyebaran dan mengatasi pandemi COVID-19 di daerah ini," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Maluku, Kabupaten Malra kini berada pada zona kuning atau tergolong risiko rendah penyebaran COVID-19. Populasi penduduk di daerah kepulauan itu berdasarkan sensus terakhir BPS pada 2020 mencapai 121.511 jiwa. Untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) di Malra membutuhkan setidaknya 70 persen cakupan vaksinasi dari total populasi, yakni sebanyak 85.057 orang. Saat ini cakupan vaksinasi di daerah itu masih di bawah 50 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021