Komisi III DRPD Maluku mempertanyakan kualitas pengerjaan Dam (bendungan) Waiela di Kecamatan Leihitu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah yang dilaporkan mengalami kerusakan.
"Tingginya curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat telah menyebabkan Dam Waiela mengalami kerusakan dan akibatnya ada rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan akibat banjir," kata Sekretaris Komisi III DPRD Maluku, Rofiq Afifudin di Ambon, Sabtu.
Untuk itu komisi akan mengagendakan pemanggilan pihak Balai Sungai Wilayah (BSW) Maluku yang sejak awal menangani proyek pembangunan Dam Waiela tersebut.
"Kami akan mempertanyakan apakah pembangunan dam ini sesuai sesuai bestek atau tidak, karena proyeknya merupakan tanggungjawab BWS," katanya.
Soal sejumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir, dia berharap agar dilakukan identifikasi dan pendataan untuk penanganan darurat.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Hatta Hehanusa mengatakan, proyek pengendalian sedimen Wai Ela mengalami kerusakan akibat curah hujan tinggi disertai banjir menutup sedimen di hulu bagian atas bendungan itu.
"Jika Dam Waiela dibangun dari bagian bawah maka saya kira tidak akan terjadi masalah banjir sehingga luapan air merusak rumah warga," katanya.
DPRD juga berharap kepada pihak BWS Maluku untuk segera mengusulkan tanggap darurat kepada Kementerian PUPR agar dilakukan rehabilitasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Tingginya curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat telah menyebabkan Dam Waiela mengalami kerusakan dan akibatnya ada rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan akibat banjir," kata Sekretaris Komisi III DPRD Maluku, Rofiq Afifudin di Ambon, Sabtu.
Untuk itu komisi akan mengagendakan pemanggilan pihak Balai Sungai Wilayah (BSW) Maluku yang sejak awal menangani proyek pembangunan Dam Waiela tersebut.
"Kami akan mempertanyakan apakah pembangunan dam ini sesuai sesuai bestek atau tidak, karena proyeknya merupakan tanggungjawab BWS," katanya.
Soal sejumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir, dia berharap agar dilakukan identifikasi dan pendataan untuk penanganan darurat.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Hatta Hehanusa mengatakan, proyek pengendalian sedimen Wai Ela mengalami kerusakan akibat curah hujan tinggi disertai banjir menutup sedimen di hulu bagian atas bendungan itu.
"Jika Dam Waiela dibangun dari bagian bawah maka saya kira tidak akan terjadi masalah banjir sehingga luapan air merusak rumah warga," katanya.
DPRD juga berharap kepada pihak BWS Maluku untuk segera mengusulkan tanggap darurat kepada Kementerian PUPR agar dilakukan rehabilitasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021