PT PLN (Persero) di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara menyatakan masih sulit untuk memberikan layanan listrik 24 jam penuh di pulau terluar daerah tersebut, karena terkendala berbagai sarana dan prasarana.
"Memang, untuk pulau terluar sudah masuk program perencanaan, agar listrik terutama di Batang Dua bisa beroperasi 1x24 jam dan saat ini tengah pembenahan sarana-prasarana," kata Manager UP3 PLN Ternate, Rizal Kambey di Ternate, Rabu.
Menurut dia, PT PLN Persero Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ternate, menargetkan pengoperasian listrik menyala 24 jam di Kecamatan Batang Dua. Namun hingga kini memang belum keseluruhan bisa diakomodir, sehingga PLN masih menggunakan tenaga bantuan genset yang hanya bisa dipakai 12 jam.
Penyebabnya, karena ada sejumlah kendala yang dihadapi pihaknya terlebih pada kesiapan sarana prasaran, namun, dia berharap kedepan bisa segera terealisasi.
"Kami menyadari ada sejumlah kendala, sehingga belum seutuhnya warga Batang Dua menikmati listrik 1x24 jam," ujarnya.
Baca juga: PLN UIW MMU pastikan pasokan listrik di RS rujukan COVID-19, begini penjelasannya
Sedangkan, untuk sarana prasarana baik dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) PLN telah siapkan dan untuk jangka panjang, apalagi PLN memang sudah rencanakan pengoperasian listrik 1x24 jam secara menyeluruh di Kecamatan Batang Dua. Saat ini masih dalam pengusulan ke kantor wilayah, ujarnya.
"Tentunya dengan kendala belum memiliki SDM dan sarana pembangkit, tentunya sangat pengaruhi operasional kebutuhan listrik di pulau terluar, apalagi kesiapan BBM untuk operasionalnya belum memadai," katanya.
Dia menambahkan, dalam waktu dekat UP3 PLN Ternate segera mengoperasikan listrik 1x24 jam di Desa Laiwui, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan.
"Karena Laiwui sudah ada kantor unit, makanya kita operasikan pertama di Kelurahan ini, nanti lainnya bertahap," ujarnya.
Meski begitu, tidak bisa dilakukan secara serentak, karena masih memerlukan dukungan sarana prasarana, sehingga bisa operasi 1x24 jam dan masih dilakukan kajian dan persiapan sarana dan prasarana.
Untuk target listrik 1x24 jam di Kecamatan Batang Dua, sambung dia, ditargetkan bisa terealisasi ditahun 2023.
"Kami targetkan untuk tahun 2023 bisa terealisasi, tetapi kondisi COVID-19, maka ini juga tentunya berkaitan dengan anggaran, jadinya harus dipersiapkan semaksimal mungkin," katanya.
Untuk itu, dia berharap adanya dukungan Pemkot Ternate, sehingga apa yang menjadi kebutuhan warga, bisa teratasi dengan baik dan maksimal.
Baca juga: 23 ribu pelanggan di Maluku Utara dapat stimulus listrik selama PPKM, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Memang, untuk pulau terluar sudah masuk program perencanaan, agar listrik terutama di Batang Dua bisa beroperasi 1x24 jam dan saat ini tengah pembenahan sarana-prasarana," kata Manager UP3 PLN Ternate, Rizal Kambey di Ternate, Rabu.
Menurut dia, PT PLN Persero Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ternate, menargetkan pengoperasian listrik menyala 24 jam di Kecamatan Batang Dua. Namun hingga kini memang belum keseluruhan bisa diakomodir, sehingga PLN masih menggunakan tenaga bantuan genset yang hanya bisa dipakai 12 jam.
Penyebabnya, karena ada sejumlah kendala yang dihadapi pihaknya terlebih pada kesiapan sarana prasaran, namun, dia berharap kedepan bisa segera terealisasi.
"Kami menyadari ada sejumlah kendala, sehingga belum seutuhnya warga Batang Dua menikmati listrik 1x24 jam," ujarnya.
Baca juga: PLN UIW MMU pastikan pasokan listrik di RS rujukan COVID-19, begini penjelasannya
Sedangkan, untuk sarana prasarana baik dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) PLN telah siapkan dan untuk jangka panjang, apalagi PLN memang sudah rencanakan pengoperasian listrik 1x24 jam secara menyeluruh di Kecamatan Batang Dua. Saat ini masih dalam pengusulan ke kantor wilayah, ujarnya.
"Tentunya dengan kendala belum memiliki SDM dan sarana pembangkit, tentunya sangat pengaruhi operasional kebutuhan listrik di pulau terluar, apalagi kesiapan BBM untuk operasionalnya belum memadai," katanya.
Dia menambahkan, dalam waktu dekat UP3 PLN Ternate segera mengoperasikan listrik 1x24 jam di Desa Laiwui, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan.
"Karena Laiwui sudah ada kantor unit, makanya kita operasikan pertama di Kelurahan ini, nanti lainnya bertahap," ujarnya.
Meski begitu, tidak bisa dilakukan secara serentak, karena masih memerlukan dukungan sarana prasarana, sehingga bisa operasi 1x24 jam dan masih dilakukan kajian dan persiapan sarana dan prasarana.
Untuk target listrik 1x24 jam di Kecamatan Batang Dua, sambung dia, ditargetkan bisa terealisasi ditahun 2023.
"Kami targetkan untuk tahun 2023 bisa terealisasi, tetapi kondisi COVID-19, maka ini juga tentunya berkaitan dengan anggaran, jadinya harus dipersiapkan semaksimal mungkin," katanya.
Untuk itu, dia berharap adanya dukungan Pemkot Ternate, sehingga apa yang menjadi kebutuhan warga, bisa teratasi dengan baik dan maksimal.
Baca juga: 23 ribu pelanggan di Maluku Utara dapat stimulus listrik selama PPKM, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021