Ternate (ANTARA) - PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) berkontribusi dalam mengembangkan kawasan industri pertama yang terintegrasi untuk pengolahan mineral dan ekspor prekursor sebagai komponen baterai kendaraan listrik di Indonesia pada 2025.
"Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada PT IWIP atas kontribusinya dan Kawasan Industri Weda Bay menjadi pionir dalam mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan pengendalian emisi gas rumah kaca," kata Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, saat mengunjungi Kawasan Industri Weda Bay Project di Halmahera Tengah, Kamis.
Dalam kunjungan itu, Menperin disambut oleh Presiden Direktur PT IWIP Xiang Binghe dan Wakil Presiden Direktur Kevin He bersama jajaran manajemen.
Agus Gumiwang menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
"Hadirnya proyek-proyek ini akan mendukung pengembangan ekosistem KBLBB serta memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya Maluku Utara dan Halmahera Tengah," ujarnya.
Kunjungan ini, menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung perkembangan sektor industri dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. IWIP diharapkan terus berkontribusi dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di industri kendaraan listrik dunia.
Sementara itu, Presiden Direktur PT IWIP Xiang Binghe menyatakan rasa syukur atas dukungan pemerintah yang memungkinkan IWIP berkembang hingga memiliki lebih dari 80 ribu karyawan.
IWIP melalui PT Huaneng New Material akan memulai ekspor Precursor Nickel Cobalt Manganese Hydroxide, salah satu bahan penting dalam baterai kendaraan listrik, ke Amerika Utara dan Eropa pada awal 2025 dengan kapasitas 50.000 ton per tahun.
Selain itu, proyek pengembangan baterai kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi (Energy Storage System) akan dikelola oleh PT REPT Battero Energy Co. Ltd.
Pabrik ini direncanakan memproduksi baterai dengan kapasitas 8 GWh pada Maret 2026 dan meningkat hingga 20 GWh pada 2027. Proyek ini diproyeksikan menciptakan lapangan kerja bagi 2.800 tenaga kerja.
IWIP juga akan memproduksi Off Road Pure Electric Mining Dump Truck dengan kapasitas baterai 282 kWh, 323 kWh, dan 375 kWh. Perakitan truk pertama dijadwalkan pada Desember 2025.
Di sektor aluminium, PT Kemajuan Alumunium Industry akan memproduksi aluminium ingot berkapasitas satu juta ton per tahun dengan nilai investasi mencapai 655 juta dolar.