Alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Abdul Rilan Syarif, berhasil menjadi alumnus pertama yang mendapat beasiswa Strata Dua (S2) IsDB-Türkiye Scholarships Joint Scholarship Programme tahun 2021 untuk jurusan Islamic Economics and Participation Banking. Ternyata pada masa pandemi, peluang untuk bisa sekolah di luar negeri dengan beasiswa masih terbuka luas.
Berawal dari informasi yang didapat dari sosial media, Rilan langsung mempersiapkan persyaratan berkas yang sebelumnya juga sudah ia daftarkan ke beasiswa Turkiye Burslari Scholarship. "Jadi karena satu website, dan saya tidak lulus di beasiswa pertama, lalu saya daftarkan lagi menggunakan berkas yang sama ke beasiswa ISBD ini," katanya.
Ia menceritakan saat pengumuman hasil seleksi berkas, Rilan tidak tahu jika ada email masuk. Pengumumannya, lanjut Rilan, sudah sejak tanggal 28 Juli, dan ia baru mengetahuinya pada 30 Juli.
"Jadi waktu itu saya mau masuk email untuk mengirim tulisan, tetapi ternyata saya lihat ada email yang masuk dari email yang sama ketika saya dinyatakan tidak lulus. Saya baru ingat ternyata saya ikut daftar dua beasiswa ke Turki. Di situ saya buka, dan ternyata saya lulus," jelasnya.
Baca juga: INPEX tetap berikan beasiswa di Kabupaten Kepulauan Tanimbar,begini penjelasannya
Setelah mengetahui ia lulus, sorenya pada pukul 16.00 WIT Rilan sudah masuk ke tahap seleksi wawancara. Saat itu Rilan langsung menyiapkan diri dan pasrah kepada Tuhan.
"Ini terlalu tiba-tiba, karena memang saya juga tidak tahu ada email masuk. Tetapi setelah melalui tahap wawancara menggunakan bahasa Inggris yang cukup sulit karena mereka memakai aksen Turki, saya dinyatakan berhasil lulus untuk meneruskan S2 di sana," ujarnya.
Berkas yang ia siapkan untuk beasiswa ini yakni, Ijazah S, Transkrip Nilai S1, Letter of Intent, Rencana Penelitan/Proposal, Surat Rekomendasi, dan Sertifikat2 (direkap dan dirapikan).
Ia berpesan kepada mahasiswa yang sedang menempuh kelulusan, gunakanlah sosial media untuk mencari informasi beasiswa, serta berpikiran terbuka terhadap dunia.
"Saya punya tiga prinsip. Yang pertama, akademik, prestasi, dan kontribusi. Untuk teman-teman yang berencana melanjutkan studi di luar, juga harus belajar bahasa Inggris dari sekarang," ujarnya.
Rilan berharap, kepada mahasiswa untuk tidak membatasi diri dan merasa tidak percaya diri dengan kemampuan.
"Beta (saya) tidak suka dengan pernyataan tentang Indonesia Barat lebih baik dari Indonesia Timur. Padahal itu hanya tergantung kesempatan saja," tuturnya.
Baca juga: Tahun 2020 terbuka kesempatan mahasiswa kuliah di AS
Salah satu dosen Ekonomi Syariah IAIN Ambon, Mohammad Han Holle, mengatakan sangat Bangga kepada alumnus yang telah lulus besiswa. "Saya Merasa sangat bersyukur. Ternyata anak-anak IAIN Ambon punya potensi besar dan juga bisa bersaing dengan mahasiswa luar," ucapnya.
Sebelumnya, di IAIN Ambon sudah ada empat alumni yang lulus beasiswa S2 di luar. Yakni, Australia, Turki, Malaysia, dan Timur tengah.
Ia berpesan kepada lembaga untuk mengapresiasi kelulusan mereka ke luar negeri mau pun dalam negeri.
"Lembaga wajib menjadikan alumni terbaik sebagai aset berharga yanh dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan almamater IAIN Ambon".
Han juga berpesan kepada mahasiswa agar konsisten serta belajar keras sebagai bekal dalam mengejar mimpi besar. "Tak ada orang pintar. Yang ada orang terbiasa. Jika membiasakan diri fokus, konsisten, belajar keras tentu hasilnya akan dirasakan kemudian," ujarnya.
Ia berharap kampus bisa memberi kebebasan kepada mahasiswa dalam berakademik. Dorong mahasiswa, lanjut ia, untuk memiliki pikiran kreatif, imajinatif, dan unik. "Jadikan kampus seperti tempat dimana anak-anak muda menemukan bakat serta mimpinya," demikian Han Holle.
Baca juga: Muhaimin minta Mendikbud Ristek ubah beasiswa untuk mahasiswa di KTI, gairahkan pendidikan tinggi
Baca juga: Pemkab Halteng sediakan beasiswa S3 warga kurang mampu
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Berawal dari informasi yang didapat dari sosial media, Rilan langsung mempersiapkan persyaratan berkas yang sebelumnya juga sudah ia daftarkan ke beasiswa Turkiye Burslari Scholarship. "Jadi karena satu website, dan saya tidak lulus di beasiswa pertama, lalu saya daftarkan lagi menggunakan berkas yang sama ke beasiswa ISBD ini," katanya.
Ia menceritakan saat pengumuman hasil seleksi berkas, Rilan tidak tahu jika ada email masuk. Pengumumannya, lanjut Rilan, sudah sejak tanggal 28 Juli, dan ia baru mengetahuinya pada 30 Juli.
"Jadi waktu itu saya mau masuk email untuk mengirim tulisan, tetapi ternyata saya lihat ada email yang masuk dari email yang sama ketika saya dinyatakan tidak lulus. Saya baru ingat ternyata saya ikut daftar dua beasiswa ke Turki. Di situ saya buka, dan ternyata saya lulus," jelasnya.
Baca juga: INPEX tetap berikan beasiswa di Kabupaten Kepulauan Tanimbar,begini penjelasannya
Setelah mengetahui ia lulus, sorenya pada pukul 16.00 WIT Rilan sudah masuk ke tahap seleksi wawancara. Saat itu Rilan langsung menyiapkan diri dan pasrah kepada Tuhan.
"Ini terlalu tiba-tiba, karena memang saya juga tidak tahu ada email masuk. Tetapi setelah melalui tahap wawancara menggunakan bahasa Inggris yang cukup sulit karena mereka memakai aksen Turki, saya dinyatakan berhasil lulus untuk meneruskan S2 di sana," ujarnya.
Berkas yang ia siapkan untuk beasiswa ini yakni, Ijazah S, Transkrip Nilai S1, Letter of Intent, Rencana Penelitan/Proposal, Surat Rekomendasi, dan Sertifikat2 (direkap dan dirapikan).
Ia berpesan kepada mahasiswa yang sedang menempuh kelulusan, gunakanlah sosial media untuk mencari informasi beasiswa, serta berpikiran terbuka terhadap dunia.
"Saya punya tiga prinsip. Yang pertama, akademik, prestasi, dan kontribusi. Untuk teman-teman yang berencana melanjutkan studi di luar, juga harus belajar bahasa Inggris dari sekarang," ujarnya.
Rilan berharap, kepada mahasiswa untuk tidak membatasi diri dan merasa tidak percaya diri dengan kemampuan.
"Beta (saya) tidak suka dengan pernyataan tentang Indonesia Barat lebih baik dari Indonesia Timur. Padahal itu hanya tergantung kesempatan saja," tuturnya.
Baca juga: Tahun 2020 terbuka kesempatan mahasiswa kuliah di AS
Salah satu dosen Ekonomi Syariah IAIN Ambon, Mohammad Han Holle, mengatakan sangat Bangga kepada alumnus yang telah lulus besiswa. "Saya Merasa sangat bersyukur. Ternyata anak-anak IAIN Ambon punya potensi besar dan juga bisa bersaing dengan mahasiswa luar," ucapnya.
Sebelumnya, di IAIN Ambon sudah ada empat alumni yang lulus beasiswa S2 di luar. Yakni, Australia, Turki, Malaysia, dan Timur tengah.
Ia berpesan kepada lembaga untuk mengapresiasi kelulusan mereka ke luar negeri mau pun dalam negeri.
"Lembaga wajib menjadikan alumni terbaik sebagai aset berharga yanh dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan almamater IAIN Ambon".
Han juga berpesan kepada mahasiswa agar konsisten serta belajar keras sebagai bekal dalam mengejar mimpi besar. "Tak ada orang pintar. Yang ada orang terbiasa. Jika membiasakan diri fokus, konsisten, belajar keras tentu hasilnya akan dirasakan kemudian," ujarnya.
Ia berharap kampus bisa memberi kebebasan kepada mahasiswa dalam berakademik. Dorong mahasiswa, lanjut ia, untuk memiliki pikiran kreatif, imajinatif, dan unik. "Jadikan kampus seperti tempat dimana anak-anak muda menemukan bakat serta mimpinya," demikian Han Holle.
Baca juga: Muhaimin minta Mendikbud Ristek ubah beasiswa untuk mahasiswa di KTI, gairahkan pendidikan tinggi
Baca juga: Pemkab Halteng sediakan beasiswa S3 warga kurang mampu
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021