Sejumlah warga Jambula, Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mendatangi gedung DPRD Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengeluhkan adanya pembangunan Pertamina Shop (Pertashop) di kawasan itu.
Wakil Ketua DPRD Kota Ternate, Heny Sutan Muda di Ternate, Senin, mengatakan, rapat gabungan bersama Komisi I,II, dan III dalam rangka membahas keluhan warga Jambula untuk mencari solusi sebagai tindaklanjut atas protes warga kepada PT Pertamina terkait Pertashop.
"Warga meminta direlokasi, jika pembangunan Pertashop dilaksanakan atau dipindahkan ke tempat lain," ujarnya.
Menurut Heny, warga terdampak pembangunan Pertashop itu meminta dua opsi. Jika, memang bisnis dilanjutkan, maka mereka minta delapan rumah direlokasi, kalau tidak direlokasi berarti Pertashop yang direlokasi.
Bahkan, kata Heny, sesuai pengakuan warga kepadanya, bahwa mereka seringkali mendapatkan intimidasi.
Menurutnya, untuk izin operasional Pertashop memang belum ada. Tetapi IMB, sudah keluar dan ini yang perlu ditindaklanjuti. Namun, IMB sudah keluar, maka, dalam waktu dekat akan ditindaklanjuti melalui rapat gabungan.
Hal tersebut disampaikan perwakilan delapan warga yang menolak pembangunan Pertashop dengan menemui Wakil Ketua DPRD Kota Ternate, Heny Sutan Muda untuk menyampaikan keluhannya.
Sedangkan, Manajer Fuel Terminal Pertamina Ternate, Sebedius Pangandahan menyatakan, keluhan masyarakat terkait adanya Pershop ini akan diresponi dan disampaikan ke Pertamina pusat melalui MOR VIII Papua-Maluku.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Wakil Ketua DPRD Kota Ternate, Heny Sutan Muda di Ternate, Senin, mengatakan, rapat gabungan bersama Komisi I,II, dan III dalam rangka membahas keluhan warga Jambula untuk mencari solusi sebagai tindaklanjut atas protes warga kepada PT Pertamina terkait Pertashop.
"Warga meminta direlokasi, jika pembangunan Pertashop dilaksanakan atau dipindahkan ke tempat lain," ujarnya.
Menurut Heny, warga terdampak pembangunan Pertashop itu meminta dua opsi. Jika, memang bisnis dilanjutkan, maka mereka minta delapan rumah direlokasi, kalau tidak direlokasi berarti Pertashop yang direlokasi.
Bahkan, kata Heny, sesuai pengakuan warga kepadanya, bahwa mereka seringkali mendapatkan intimidasi.
Menurutnya, untuk izin operasional Pertashop memang belum ada. Tetapi IMB, sudah keluar dan ini yang perlu ditindaklanjuti. Namun, IMB sudah keluar, maka, dalam waktu dekat akan ditindaklanjuti melalui rapat gabungan.
Hal tersebut disampaikan perwakilan delapan warga yang menolak pembangunan Pertashop dengan menemui Wakil Ketua DPRD Kota Ternate, Heny Sutan Muda untuk menyampaikan keluhannya.
Sedangkan, Manajer Fuel Terminal Pertamina Ternate, Sebedius Pangandahan menyatakan, keluhan masyarakat terkait adanya Pershop ini akan diresponi dan disampaikan ke Pertamina pusat melalui MOR VIII Papua-Maluku.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021