Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Mustari mengatakan sejauh ini belum diketahui pasti identitas dua ABK KM. Hentri yang dilaporkan terjebak dalam musibah kebakaran kapal penangkap cumi asal Muara Angke Jakarta tersebut.
"Menurut keterangan korban selamat, dua ABK yang meninggal dunia belum diketahui identitasnya," kata Mustari di Ambon, Senin.
Lima korban selamat yang telah dievakuasi tim SAR gabungan adalah Ardin Rahman, Angga Framudia, dan Asep Suryana yang berasal dari Sukabumi, kemudian Hengky asal Palembang, serta La Asri dari Ambon.
Menurut dia, mereka dievakuasi dari Desa Mun, Pulau Tanimbar Kei, Kabupaten Maluku Tenggara menuju Kota Tual pada Sabtu (11/9).
"Semalam mereka diistirahatkan di mess PSDKP Kota Tual, paginya lima korban ini dimintai keterangan oleh Polres setempat untuk menanyakan kronologis kejadian terbakarnya KM. Hentri," kata Mustari.
Menurut keterangan dari salah satu korban selamat, ada 30 ABK yang melompat ke dalam air dan berenang menjauhi kapal yang terbakar, namun karena tingginya gelombang, mereka terpisah dan hilang.
Dari 32 ABK, bahkan ada satu nama kru kapal penangkap cumi tersebut belum diketahui identitasnya.
Kru KM. Hentri antara lain Ardian Rahman asal Sukabumi (Selamat), Cikun, Adam Fauzan (Sukabumi), Angga Framudya asal Sukabumi (Selamat), Resa Rendy (Jakarta), Imron (Jakarta), Maman (Sukabumi), Suhendar (Sukabumi), serta Indra (Sukabumi).
Kemudian ada ABK bernama Hengki asal Palembang (selamat), Asep Suryana (Sukabumi) dalam kondisi selamat, Wawan (Jakarta), Angga (Jakarta), La Sari asal Ambon (selamat).
Kemudian ada ABK bernama Adam, Suparman, Yusuf, Andri, Salim, Damar, Didin, Arifin, Ade Setiyawan, dan Heru yang juga berasal dari Sukabumi yang belum diketahui nasibnya.
Sementara ABK asal Jakarta yang masih dinyatakan hilang adalah Agus, Saputra, Akmal, dan Putra, kemudian ada ABK bernama Tomi, Anggi (Cianjur), Bayu (Jawa Timur).
Terkait pelaksanaan operasi SAR hari keenam, Mustari mengatakan, tim gabungan dari Basarnas Pos SAR Tual dan unsur potensi SAR disiagakan sejak pagi hari mengingat masih buruknya cuaca.
"Hari ini Kapal Patroli 3002 Teluk Ambon milik Polairud Polda Maluku yang bertolak dari Pelabuhan Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru juga melakukan penyisiran di lokasi terbakarnya KM. Hentri, namun hasilnya masih nihil," katanya.
KP 3002 Teluk Ambon bertolak dari Kepulauan Aru menuju Kota Ambon pada pukul 02:30 WIT dinihari dan melakukan penyisiran di area terbakarnya KM. Hentri ketika melintasi perairan tersebut.
Selanjutnya kapal patroli tersebut melanjutkan perjalanan kembali ke Kota Ambon untuk proses docking.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Menurut keterangan korban selamat, dua ABK yang meninggal dunia belum diketahui identitasnya," kata Mustari di Ambon, Senin.
Lima korban selamat yang telah dievakuasi tim SAR gabungan adalah Ardin Rahman, Angga Framudia, dan Asep Suryana yang berasal dari Sukabumi, kemudian Hengky asal Palembang, serta La Asri dari Ambon.
Menurut dia, mereka dievakuasi dari Desa Mun, Pulau Tanimbar Kei, Kabupaten Maluku Tenggara menuju Kota Tual pada Sabtu (11/9).
"Semalam mereka diistirahatkan di mess PSDKP Kota Tual, paginya lima korban ini dimintai keterangan oleh Polres setempat untuk menanyakan kronologis kejadian terbakarnya KM. Hentri," kata Mustari.
Menurut keterangan dari salah satu korban selamat, ada 30 ABK yang melompat ke dalam air dan berenang menjauhi kapal yang terbakar, namun karena tingginya gelombang, mereka terpisah dan hilang.
Dari 32 ABK, bahkan ada satu nama kru kapal penangkap cumi tersebut belum diketahui identitasnya.
Kru KM. Hentri antara lain Ardian Rahman asal Sukabumi (Selamat), Cikun, Adam Fauzan (Sukabumi), Angga Framudya asal Sukabumi (Selamat), Resa Rendy (Jakarta), Imron (Jakarta), Maman (Sukabumi), Suhendar (Sukabumi), serta Indra (Sukabumi).
Kemudian ada ABK bernama Hengki asal Palembang (selamat), Asep Suryana (Sukabumi) dalam kondisi selamat, Wawan (Jakarta), Angga (Jakarta), La Sari asal Ambon (selamat).
Kemudian ada ABK bernama Adam, Suparman, Yusuf, Andri, Salim, Damar, Didin, Arifin, Ade Setiyawan, dan Heru yang juga berasal dari Sukabumi yang belum diketahui nasibnya.
Sementara ABK asal Jakarta yang masih dinyatakan hilang adalah Agus, Saputra, Akmal, dan Putra, kemudian ada ABK bernama Tomi, Anggi (Cianjur), Bayu (Jawa Timur).
Terkait pelaksanaan operasi SAR hari keenam, Mustari mengatakan, tim gabungan dari Basarnas Pos SAR Tual dan unsur potensi SAR disiagakan sejak pagi hari mengingat masih buruknya cuaca.
"Hari ini Kapal Patroli 3002 Teluk Ambon milik Polairud Polda Maluku yang bertolak dari Pelabuhan Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru juga melakukan penyisiran di lokasi terbakarnya KM. Hentri, namun hasilnya masih nihil," katanya.
KP 3002 Teluk Ambon bertolak dari Kepulauan Aru menuju Kota Ambon pada pukul 02:30 WIT dinihari dan melakukan penyisiran di area terbakarnya KM. Hentri ketika melintasi perairan tersebut.
Selanjutnya kapal patroli tersebut melanjutkan perjalanan kembali ke Kota Ambon untuk proses docking.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021