Polda Maluku Utara (Malut) memanfaatkan pelaksanaan Operasi Patuh Kieraha 2021 dalam rangka cipta kondisi keamanan, tertib lalu lintas dan sekaligus sosialisasi vaksinasi di tengah pandemi COVID-19.

Kapolda Malut, Irjen Pol Risyapudin Nursin di Ternate, Minggu, mengatakan bahwa sasaran kegiatan tersebut yakni untuk memberikan suatu edukasi, sosialisasi kepada seluruh masyarakat terkait aturan UU Lalulintas yang harus dipatuhi, sehingga Kamseltibcar lantas dapat dicapai secara maksimal.

"Dengan adanya operasi ini diharapkan masyarakat dapat memahami regulasi yang ada sehingga dapat terhindar dari kecelakaan," ujarnya.

Baca juga: Danrem 151 imbau warga Tulehu agar tidak takut divaksin, intensifkan sosialisasi

Mengingat situasi pandemi COVD-19, Kapolda menekankan agar dalam Operasi ini selain memberikan edukasi dan sosialisasi terkait Lalulintas juga disandingkan dengan ajakan kepada masyarakat untuk mensukseskan Percepatan Vaksinasi di Malut dengan cara segera melaksanakan vaksinasi di gerai pelayanan terdekat.

"Sebab, berdasarkan laporan, untuk capaian vaksinasi di Malut baru 21,8 persen atau 207.695 peserta, sehingga mari kita gelorakan percepatan vaksinasi untuk bisa berbondong-bondong melaksanakan vaksinasi agar terhindar dari bahaya COVID-19," katanya.

Sebelumnya, Kapolda memimpin apel gelar pasukan sebagai tanda telah dimulainya Operasi Patuh Kieraha tahun 2021 dalam rangka cipta kondisi Kamseltibcar Lantas di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga: BPS Maluku gelar vaksinasi massal peringati Hari Statistik 2021

Apel gelar pasukan yang diikuti oleh personel TNI-Polri, dinas perhubungan dan satpol PP tersebut   dalam rangka Operasi Mandiri Patuh Kieraha 2021 yang akan dilaksanakan selama 14 hari terhitung mulai tanggal 20 September 2021 hingga 3 Oktober 2021.

Sementara itu, Dinkes Malut mengakui, hingga hari ini, capaian vaksin COVID-19 di daerah ini masih di bawah target karena baru mencapai 21,8 persen atau 207.695 peserta.

Perwakilan Bidang Data dan Informasi Teknologi Satgas Penanganan COVID-19 Malut, dr Rosita Alkatiri dihubungi terpisah menyatakan, beredarnya berbagai informasi hoax akan dampak dari vaksin dan belum adanya dukungan melalui terobosan pemda terkait vaksinasi, akibatnya capaian vaksin di Malut masih 21,8 persen.

Menurut dia, dari 10 kabupaten/kota di Malut, Kota Ternate memiliki capaian vaksin cukup tinggi yakni mencapai 48,663 orang atau 32 persen dan paling terendah Kabupaten Halmahera Barat baru 12,8 persen dan Kabupaten Pulau Taliabu 12,8 persen atau baru 5.333 orang yang ikut vaksin COVID-19.

Sehingga, dirinya menawarkan adanya strategi daerah mengeluarkan regulasi internal melalui instruksi bupati/walikota guna percepatan vaksinasi pada semua tahapan, termasuk di dunia pendidikan guna menekan meningkatnya COVID-19.


Baca juga: Kapolda Malut tinjau Vaksinasi Merdeka di Halmahera Utara, perangi COVID -19

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021