Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ambon, Provinsi Maluku, melakukan edukasi mitigasi bencana di sekolah agar siswa maupun guru agar lebih siap menghadapi bencana.
Edukasi mitigasi bencana telah dilakukan di sekolah yang berada pada wilayah zona merah gempa bumi diantaranya kawasan Tantui, Galala, Passo dan Poka.
"Edukasi bencana terus dilakukan di sekolah, kita tidak boleh lengah terhadap bencana alam, karena kita berada dalam zona merah gempa," kata Plt Kadis Pendidikan, Jhon Sanders, Senin.
Ia mengatakan, dunia pendidikan merupakan lembaga yang tepat untuk sosialisasi kesiapsiagaan serta penanggulangan bencana, melalui simulasi untuk membiasakan diri saat menghadapi bencana.
Baca juga: Maluku membangun ketangguhan menghadapi bencana, antisipasi dini
Lembaga pendidikan lanjutnya, sangat efektif untuk simulasi dan sosialisasi mitigasi bencana, melalui kurikulum yang diterapkan bagi siswa SD dan SMP.
Ia menjelaskan, beberapa sekolah telah melakukan upaya mitigasi, yakni bagaimana guru dan siswa siaga bencana, dimana lokasi evakuasi dan lainnya. Evakuasi dilakukan dari kelas-kelas ke halaman sekolah atau ke tempat yang aman semua harus dilatih dan dibiasakan, karena hal ini penting sekali.
"Kita tidak tahu kapan kejadian alam, jika terjadi saat jam sekolah maka kita akan kesulitan besar, tetapi jika kita terbiasa untuk melatih siswa dan guru maka bisa lebih siap hadapi bencana, " katanya.
Pemkot Ambon juga akan memprogramkan kurikulum mitigasi bencana bagi siswa SD dan SMP.
"Berkaca dari bencana yang terjadi serta Ambon masuk sebagai daerah rawan bencana dan kawasan ring off fire maka penting memprogramkan mitigasi bencana dalam kurikulum pendidikan," tandasnya.
Baca juga: BPBD Kota Ambon latih KMSB manajemen mitigasi bencana
Baca juga: Disdik Ambon usulkan kurikulum mitigasi bencana bagi siswa
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Edukasi mitigasi bencana telah dilakukan di sekolah yang berada pada wilayah zona merah gempa bumi diantaranya kawasan Tantui, Galala, Passo dan Poka.
"Edukasi bencana terus dilakukan di sekolah, kita tidak boleh lengah terhadap bencana alam, karena kita berada dalam zona merah gempa," kata Plt Kadis Pendidikan, Jhon Sanders, Senin.
Ia mengatakan, dunia pendidikan merupakan lembaga yang tepat untuk sosialisasi kesiapsiagaan serta penanggulangan bencana, melalui simulasi untuk membiasakan diri saat menghadapi bencana.
Baca juga: Maluku membangun ketangguhan menghadapi bencana, antisipasi dini
Lembaga pendidikan lanjutnya, sangat efektif untuk simulasi dan sosialisasi mitigasi bencana, melalui kurikulum yang diterapkan bagi siswa SD dan SMP.
Ia menjelaskan, beberapa sekolah telah melakukan upaya mitigasi, yakni bagaimana guru dan siswa siaga bencana, dimana lokasi evakuasi dan lainnya. Evakuasi dilakukan dari kelas-kelas ke halaman sekolah atau ke tempat yang aman semua harus dilatih dan dibiasakan, karena hal ini penting sekali.
"Kita tidak tahu kapan kejadian alam, jika terjadi saat jam sekolah maka kita akan kesulitan besar, tetapi jika kita terbiasa untuk melatih siswa dan guru maka bisa lebih siap hadapi bencana, " katanya.
Pemkot Ambon juga akan memprogramkan kurikulum mitigasi bencana bagi siswa SD dan SMP.
"Berkaca dari bencana yang terjadi serta Ambon masuk sebagai daerah rawan bencana dan kawasan ring off fire maka penting memprogramkan mitigasi bencana dalam kurikulum pendidikan," tandasnya.
Baca juga: BPBD Kota Ambon latih KMSB manajemen mitigasi bencana
Baca juga: Disdik Ambon usulkan kurikulum mitigasi bencana bagi siswa
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021