Jembatan penghubung antardesa di Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) menjadi satu-satunya aktivitas transportasi ambruk akibat tingginya curah hujan yang deras disertai banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Halsel, Abukarim Latara dihubungi, Rabu, menyatakan, BPBD sudah mengirimkan tim ke lapangan untuk mengecek ambruknya jembatan di Pulau Makian.
"Kami sudah terjunkan tim BPBD dan telah melakukan pengecekan di desa Gorup dan Wallo," ujarnya. .
Ditanya, apa langkah BPBD untuk pembangunan jembatan, karena merupakan akses satu-satunya, dia menjelaskan, setelah mendapatkan laporan, maka BPBD akan melakukan perbaikan.
Phaknya akan membuat jembatan sementara agar aktivitas warga tidak terganggu akibat ambruknya jembatan penghubung tersebut.
Jembatan darat oleh warga Kecamatan Pulau Makian merupakan akses vital untuk aktivitas sehari-hari itu dalam hitungan menit ambruk dihantam banjir. Selain itu, listrik mengalami pemadaman, sehingga warga menggunakan alat penerangan seadanya.
Selain itu, jembatan darat penghubung antar desa yang dibangun sekitar pada tahun 2005 dengan panjang sekitar 50 meter dan lebar 3,50 meter itu sudah lama rusak. Bahkan pada tahun 2016 banjir juga merobohkan tiang penyangga jembatan sehingga masyarakat dua desa itu berinisiatif mengantikan dengan memakai potongan batang kelapa dan balok sebagai penyangga sementara.
Sementara itu,, Kepala Desa Wallo, Bambang M Jen saat dikonfirmasi mengatakan peristiwa tersebut terjadi sejak Senin (27/9) malam, ambruknya jembatan darat tersebut akibat tensitas curah hujan yang menguyur pulau Makian dari sore hingga malam hari.
Bambang mengaku, BPBD dan PU Halmahera Selatan telah merespon cepat kejadian ini dan mereka sudah datang cek dan ukur, mungkin akan dibuatkan jembatan sementara.
Masyarakat dua desa sudah membuatkan jalan darurat sebagai penghubung, namun jalan yang dibangun hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Halsel, Abukarim Latara dihubungi, Rabu, menyatakan, BPBD sudah mengirimkan tim ke lapangan untuk mengecek ambruknya jembatan di Pulau Makian.
"Kami sudah terjunkan tim BPBD dan telah melakukan pengecekan di desa Gorup dan Wallo," ujarnya. .
Ditanya, apa langkah BPBD untuk pembangunan jembatan, karena merupakan akses satu-satunya, dia menjelaskan, setelah mendapatkan laporan, maka BPBD akan melakukan perbaikan.
Phaknya akan membuat jembatan sementara agar aktivitas warga tidak terganggu akibat ambruknya jembatan penghubung tersebut.
Jembatan darat oleh warga Kecamatan Pulau Makian merupakan akses vital untuk aktivitas sehari-hari itu dalam hitungan menit ambruk dihantam banjir. Selain itu, listrik mengalami pemadaman, sehingga warga menggunakan alat penerangan seadanya.
Selain itu, jembatan darat penghubung antar desa yang dibangun sekitar pada tahun 2005 dengan panjang sekitar 50 meter dan lebar 3,50 meter itu sudah lama rusak. Bahkan pada tahun 2016 banjir juga merobohkan tiang penyangga jembatan sehingga masyarakat dua desa itu berinisiatif mengantikan dengan memakai potongan batang kelapa dan balok sebagai penyangga sementara.
Sementara itu,, Kepala Desa Wallo, Bambang M Jen saat dikonfirmasi mengatakan peristiwa tersebut terjadi sejak Senin (27/9) malam, ambruknya jembatan darat tersebut akibat tensitas curah hujan yang menguyur pulau Makian dari sore hingga malam hari.
Bambang mengaku, BPBD dan PU Halmahera Selatan telah merespon cepat kejadian ini dan mereka sudah datang cek dan ukur, mungkin akan dibuatkan jembatan sementara.
Masyarakat dua desa sudah membuatkan jalan darurat sebagai penghubung, namun jalan yang dibangun hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021