Pemerintah Kota Ambon menyatakan pembangunan pabrik plastik oleh investor asal Surabaya, Jawa Timur di Toisapu akan membantu mengurangi masalah sampah karena sampah plastik bisa menjadi bahan baku produksi.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan kota Ambon, Alfredo Hehamahua menyatakan, persoalan besar mengatasi sampah anorganik, yakni ketersedian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang terbatas.
"Jika bisa minimalisir mulai dengan pemilahan sampah dari sumber, dan ketersediaan pasar yakni pabrik plastik maka upaya pengurangan sampah dapat diwujudkan," katanya, di Ambon, Jumat.
Selama ini katanya, pengumpul besar maupun bank sampah mengirimkan ke pasar di luar Ambon yakni Sursbaya,.Makassar dan Jakarta.
Baca juga: Komunitas lingkungan bersihkan sampah yang cemari pantai di Ambon, lestarikan alam
Proses pengiriman membutihkan biaya dan waktu lama, sehingga harga jual plastik menjadi rendah. Jika Ambon sudah punya pasar, maka sampah dapat dibawa dan kelola di pabrik plastik. Ia menjelaskan, kehadiran pabrik sampah plastik secara tidak langsung memberikan nilai bagi masyarakat, yakni tidak lagi membuang sampah secara sembarangan.
"Warga Kota Ambon dipastikan tidak akan membuang sampah sembarangan. Namun, akan memilah sampah yang memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi," ujarnya.
Secara tidak sadar, lanjutnya, penggunaan plastik mungkin sudah menjadi zona nyaman bagi banyak orang. Saat berbelanja, kemasan dan kantong plastik juga menjadi alternatif yang praktis, mudah didapatkan tetapi membawa dampak buruk bagi lingkungan.
"Tetapi bagi para pelaku industri, bahan plastik juga relatif murah dibandingkan material lainnya.
Pihaknya berharap kehadiran pabrik pengolahan plastik dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam pengurangan sampah dan dampaknya bagi lingkungan. "Selama ini kita gaungkan upaya memilah sampah, kedepan kita akan menuju kesana sebagai upaya mendorong partisipasi masyarakat pilah sampah dari rumah dan bawa ke pabrik," tandasnya.
Sebelumnya, Pemkot Ambon menyatakan pada 2021 pabrik pengolahan sampah plastik ditargetkan siap beroperasi. Berdasarkan data DLHP Kota Ambon volume sampah di masa pandemi COVID-19 di wilayah ini mencapai 175 ton per hari. Terjadi peningkatan volume sampah di masa pandemi COVID-19, jika sebelumnya berkisar 150 ton per hari.
Baca juga: Green Moluccas programkan pilah sampah rumah tangga, sumber ekonomi keluarga
Baca juga: Kesadaran masyarakat tangani sampah di Malut rendah, lestarikan lingkungan
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan kota Ambon, Alfredo Hehamahua menyatakan, persoalan besar mengatasi sampah anorganik, yakni ketersedian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang terbatas.
"Jika bisa minimalisir mulai dengan pemilahan sampah dari sumber, dan ketersediaan pasar yakni pabrik plastik maka upaya pengurangan sampah dapat diwujudkan," katanya, di Ambon, Jumat.
Selama ini katanya, pengumpul besar maupun bank sampah mengirimkan ke pasar di luar Ambon yakni Sursbaya,.Makassar dan Jakarta.
Baca juga: Komunitas lingkungan bersihkan sampah yang cemari pantai di Ambon, lestarikan alam
Proses pengiriman membutihkan biaya dan waktu lama, sehingga harga jual plastik menjadi rendah. Jika Ambon sudah punya pasar, maka sampah dapat dibawa dan kelola di pabrik plastik. Ia menjelaskan, kehadiran pabrik sampah plastik secara tidak langsung memberikan nilai bagi masyarakat, yakni tidak lagi membuang sampah secara sembarangan.
"Warga Kota Ambon dipastikan tidak akan membuang sampah sembarangan. Namun, akan memilah sampah yang memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi," ujarnya.
Secara tidak sadar, lanjutnya, penggunaan plastik mungkin sudah menjadi zona nyaman bagi banyak orang. Saat berbelanja, kemasan dan kantong plastik juga menjadi alternatif yang praktis, mudah didapatkan tetapi membawa dampak buruk bagi lingkungan.
"Tetapi bagi para pelaku industri, bahan plastik juga relatif murah dibandingkan material lainnya.
Pihaknya berharap kehadiran pabrik pengolahan plastik dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam pengurangan sampah dan dampaknya bagi lingkungan. "Selama ini kita gaungkan upaya memilah sampah, kedepan kita akan menuju kesana sebagai upaya mendorong partisipasi masyarakat pilah sampah dari rumah dan bawa ke pabrik," tandasnya.
Sebelumnya, Pemkot Ambon menyatakan pada 2021 pabrik pengolahan sampah plastik ditargetkan siap beroperasi. Berdasarkan data DLHP Kota Ambon volume sampah di masa pandemi COVID-19 di wilayah ini mencapai 175 ton per hari. Terjadi peningkatan volume sampah di masa pandemi COVID-19, jika sebelumnya berkisar 150 ton per hari.
Baca juga: Green Moluccas programkan pilah sampah rumah tangga, sumber ekonomi keluarga
Baca juga: Kesadaran masyarakat tangani sampah di Malut rendah, lestarikan lingkungan
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021