Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov)  Maluku dan Pemkot Ambon untuk mempersiapkan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM), dimulai dari level super mikro.

Status Maluku dan Kota Ambon saat ini telah berada dalam  PPKM Mikro level dua, sehingga PTM dapat dilaksanakan, dimulai dari skala super mikro yakni di sekolah masing – masing.

"Yang perlu mendapat perhatian adalah PTM di PPKM basis Mikro level dua, diperkenankan untuk dimulai",katanya,saat kunjungan di Ambon, Senin.

Dikatakannya, penanganan di level super mikro yaitu di tingkat sekolah masing – masing, di mana para guru sudah vaksin lengkap, siswa diatas 12 tahun juga sudah disuntik vaksin, minimal tahap pertama, dan jadwal masuk sekolah diatur secara bertahap.

Airlangga mengingatkan, jika muncul klaster baru, maka sekolah tersebut harus ditutup sekurang – kurangnya dua minggu untuk sterilisasi, dan pelacakan (tracing).

"Pelacakan kasus yang dimaksud disini adalah pelacakan aktif bukan sekedar bersifat screening di lokasi kegiatan," ujarnya.

Airlangga juga memberi apresiasi penanaganan COVID-19 di Maluku maupun Kota Ambon.

Dia menjelaskan, tingkat penurunan kasus di Maluku dan Kota Ambon, sejalan dengan penurunan kasus secara nasional yakni sebesar 0,62 persen. Tetapi pihaknya meminta semua pihak tidak berpuas diri dan tetap waspada terhadap penyebaran COVID-19.

Presiden Joko Widodo lanjutnya, telah menargetkan pada November 2021 semua daerah di Indonesia telah berada pada PPKM Mikro level dua.

Maluku dan Kota Ambon telah berada di PPKM level dua, tinggal bagaimana mempertahankan serta mengembalikan kegiatan ekonomi dengan protokol kesehatan, sesuai dengan program sttrategis nasional yang terkait dengan perekonomian.

"Penanganan COVID-19 saya yakin baik, sehingga patut diapresiasi bahwa penurunan kasus di kota Ambon sudah mendekati 90 persen. Ini capaian yang baik," tandas Airlangga.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021