Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Fery Ternate, Maluku Utara (Malut) antisipasi berat muatan di dalam kapal masuk di pelabuhan ASDP Ternate, karena belum memiliki jembatan timbang di areal dermaga.

Manager Operasi ASDP Ferry Ternate, Zainal Abidin di Ternate, Selasa, mengatakan tarkait hal tersebut sudah diajukan ke pusat pada  2018.

Hanya saja,   pengajuan tersebut terkendala dengan kondisi perusahaan saat dilanda pandemi COVID -19 yang mengakibatkan pengajuan belum  terealisasi.

"Kami sudah mengajukan, cuma mohon maaf kondisi perusahaan terdampak COVID - 19 ," ujar Zainal. 

Selain itu, khusus pelabuhan ferry Bastiong Ternate, rencananya akan dipasang jembatan timbang tepat di gerbang masuk pelabuhan yang kemudian digabungkan dengan loket otomatis.

Dia mengemukakan,  pelabuhan yang dikelola ASDP Ternate hanya tiga yakni  Sidangoli,  Rum, dan  Bastiong.

Ketika ditanya bagaimana dengan dua pelabuhan lainya,  dia menjelasakan,   sesuai standar pelayanan hal tersebut wajib adanya.

"Itu sebenarnya,  suatu standar pelayanan yang minimal. Akan tetapi semua itu membutuhkan dana dan pengajuan itu sudah mendapat persetujuan dan tinggal menunggu pelaksanaan., Hanya saja penentuannya di pemerintah pusat, karena masih ada yang skala prioritas," kata Zainal.

Meski belum memiliki jembatan timbang menurut dia antisipasi ASDP terhadap berat muatan angkutan selama ini bisa dibilang biasa saja.

"Memang tidak ada masalah  kalau yang antarkabupaten/ kota dalam provinsi, karena dilihat dari kapasitas kapal.  Namun yang kita khawatirkan untuk lintas panjang atau antarprovinsi," ujarnya.

Sesuai aturan, soal kapasitas muatan, untuk ketinggian itu hanya 3,8 meter. Sementara beban beratnya itu tidak bisa lebih dari 12 ton dan berat itu juga tergantung jenis mobilnya, karena kapasitas dermaga bisa 28 sampai 30 ton.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021