Bupati Maluku Tenggara (Malra), M Thaher Hanubun menekankan keinginannya untuk agar semua warganya lebih khusus di daratan pulau Kei Besar dapat merasakan pembangunan seperti yang di rasakan warga di daratan Kei Kecil.
Keinginan ini ditekankan kembali oleh Bupati Thaher ketika membuka pelaksanaan sosialisasi dan konsultasi masyarakat untuk pelaksanaan pekerjaan peningkatan tiga ruas jalan yang memanfaatkan dana pinjam daerah.
Tiga ruas jalan yang akan dikerjakan diantaranya, peningkatan jalan hotmiks Elat-Werka-Wetuar- Tamangil Weduar Feer (segmen Karkarit-Harangur), peningkatan jalan hotmiks ruas jalan Sp Ngurdu-Bombay-Ad-Ohoiraut, dan peningkatan jalan hotmiks ruas jalan Sp.Elat weduar (segmen Tamangil-Weduar).
"Saya cinta daerah ini, saya ingin masyarakat di Kei Besar merasakan apa yang dirasakan masyarakat di daratan Kei Kecil, jadi, target kami, lima atau enam bulan kedepan ruas-ruas jalan ini sudah harus selesai," ungkap Thaher.
Baca juga: Bupati Thaher Sapa Warganya Yang Belum Terlistriki dan Kesulitan Air Bersih
Kita tidak boleh terpengaruh dengan orang-orang yang tidak punya kepentingan untuk kemajuan daerah, karena kepentingan kita saat ini adalah mensejahterakan masyarakat melalui pembangunan.
Jadi, sosialisasi dan konsultasi ke masyarakat lebih khusus masyarakat pada ruas-ruas jalan yang akan dikerjakan, sehingga diharapkan tidak ada lagi hambatan-hambatan ketika pelaksanaan pekerjaannya.
Jangan lagi ada yang memasang tanda larangan atau apapun lokasi sehingga menghambat pekerjaan, jika ada persoalan atau kepentingan sampaikan langsung kepada Pemda ataupun saya, supaya bagaimana kita mencari jalan keluarnya.
Pengalaman pembangunan, ketika hendak dilaksanakan khususnya di Kei Besar beberapa waktu lalu yakni pembangunan jalan provinsi ruas jalan nasional sepanjang empat kilometer oleh Balai Jalan, akhirnya tertunda akibat adanya pemalangan atau pemasangan sasi, sesal Thaher.
"Nah, bagaimana dengan dana pinjaman daerah untuk tiga ruas jalan yang akan dikerjakan, ini harus selesai pada waktunya, sehingga dukungan semua pihak sangat dibutuhkan untuk kelancarannya," ujar Thaher.
Dikatan lanjut, saya merasakan sendiri apa yang dirasakan masyarakat disini bukan hanya mendengar, saya datang, lihat, dan rasakan sendiri.
Thaher dikesempatan yang sama juga menyebut bahwa masi ada juga pembangunan-pembangunan ruas-ruas jalan memanfaatkan DAK nantinya, bukan hanya pembangunan melalui dana pinjaman daerah ini, dan itu kurang lebih 70-80 persen di daratan Pulau Kei Besar.
"Jadi jangan lagi ada yang memasang tanda larangan atau apapun pada lokasi pekerjaan, jika ada persoalan atau kepentingan sampaikan langsung kepada Pemda ataupun saya selaku Bupati, supaya bagaimana kita mencari jalan keluarnya." pungkas Thaher.
Baca juga: Pemkab Malra berencana pinjam dana bangun pasar MTH Elat, pemerataan pembangunan
Baca juga: Pemkab Malra fokus pembangunan infrastruktur tahun anggaran 2022, perlu dukungan masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Keinginan ini ditekankan kembali oleh Bupati Thaher ketika membuka pelaksanaan sosialisasi dan konsultasi masyarakat untuk pelaksanaan pekerjaan peningkatan tiga ruas jalan yang memanfaatkan dana pinjam daerah.
Tiga ruas jalan yang akan dikerjakan diantaranya, peningkatan jalan hotmiks Elat-Werka-Wetuar- Tamangil Weduar Feer (segmen Karkarit-Harangur), peningkatan jalan hotmiks ruas jalan Sp Ngurdu-Bombay-Ad-Ohoiraut, dan peningkatan jalan hotmiks ruas jalan Sp.Elat weduar (segmen Tamangil-Weduar).
"Saya cinta daerah ini, saya ingin masyarakat di Kei Besar merasakan apa yang dirasakan masyarakat di daratan Kei Kecil, jadi, target kami, lima atau enam bulan kedepan ruas-ruas jalan ini sudah harus selesai," ungkap Thaher.
Baca juga: Bupati Thaher Sapa Warganya Yang Belum Terlistriki dan Kesulitan Air Bersih
Kita tidak boleh terpengaruh dengan orang-orang yang tidak punya kepentingan untuk kemajuan daerah, karena kepentingan kita saat ini adalah mensejahterakan masyarakat melalui pembangunan.
Jadi, sosialisasi dan konsultasi ke masyarakat lebih khusus masyarakat pada ruas-ruas jalan yang akan dikerjakan, sehingga diharapkan tidak ada lagi hambatan-hambatan ketika pelaksanaan pekerjaannya.
Jangan lagi ada yang memasang tanda larangan atau apapun lokasi sehingga menghambat pekerjaan, jika ada persoalan atau kepentingan sampaikan langsung kepada Pemda ataupun saya, supaya bagaimana kita mencari jalan keluarnya.
Pengalaman pembangunan, ketika hendak dilaksanakan khususnya di Kei Besar beberapa waktu lalu yakni pembangunan jalan provinsi ruas jalan nasional sepanjang empat kilometer oleh Balai Jalan, akhirnya tertunda akibat adanya pemalangan atau pemasangan sasi, sesal Thaher.
"Nah, bagaimana dengan dana pinjaman daerah untuk tiga ruas jalan yang akan dikerjakan, ini harus selesai pada waktunya, sehingga dukungan semua pihak sangat dibutuhkan untuk kelancarannya," ujar Thaher.
Dikatan lanjut, saya merasakan sendiri apa yang dirasakan masyarakat disini bukan hanya mendengar, saya datang, lihat, dan rasakan sendiri.
Thaher dikesempatan yang sama juga menyebut bahwa masi ada juga pembangunan-pembangunan ruas-ruas jalan memanfaatkan DAK nantinya, bukan hanya pembangunan melalui dana pinjaman daerah ini, dan itu kurang lebih 70-80 persen di daratan Pulau Kei Besar.
"Jadi jangan lagi ada yang memasang tanda larangan atau apapun pada lokasi pekerjaan, jika ada persoalan atau kepentingan sampaikan langsung kepada Pemda ataupun saya selaku Bupati, supaya bagaimana kita mencari jalan keluarnya." pungkas Thaher.
Baca juga: Pemkab Malra berencana pinjam dana bangun pasar MTH Elat, pemerataan pembangunan
Baca juga: Pemkab Malra fokus pembangunan infrastruktur tahun anggaran 2022, perlu dukungan masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021