Pj Bupati Malra minta dukungan wartawan lewat tulisan ciptakan kondisi harmonis

Malra (ANTARA) - Penjabat Bupati Maluku Tenggara (Malra) Samuel E. Huwae meminta dukungan dari kerjasama insan Pers di bumi Larwul Ngabal untuk bersama-sama  menjaga keharmonisan  melalui karya jurnalistik untuk menjaga kondusifitas menjelang Pemilihan Kepala Daerah tahun 2024 di Maluku Tenggara. 

“Jurnalis memiliki peran   penting dalam menyampaikan sebuah informasi yang benar, serta menciptakan kondusivitas, menciptakan suasana yang sejuk ditengah masyarakat melalui tulisan yang dibuatnya,” ungkap Huwae.

Pesan ini disampaikan Pj Bupati saat memberikan arahan di acara  Coffe Morning, antara Pemerintah Daerah dan awak media, yang juga dihadiri Pimpinan Forkopimda Ketua KPU, dan Bawaslu Malra, Pimpinan Forkopimda, serta sejumlah pimpinan OPD di  Langgur(22/11).

Pj Bupati Huwae dalam arahannya mengatakan telah menerima saran dan masukan tentang kehidupan harmonis yang ada di daerah bertajuk Larvul Ngabal itu, sehingga dirinya berkomitmen untuk menjaga keharmonisan kehidupan masyarakat yang ada.

Menurut Huwae, pesta demokrasi yang akan digelar di Maluku Tenggara, merupakan situasi yang sama di daerah lainnya di Indonesia. 

"Peran media adalah membangun peradaban dan demokrasi, sehingga tanggungjawab ini menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah untuk turut bersama-sama menjaga pesta demokrasi yang akan datang,"katanya.

Dirinya  mengharapkan kerjasama media sehingga terciptanya keharmonisan di tengah masyarakat, mengingat sesuai data indeks kerawanan pemilu bahwa Maluku Tenggara menjadi salah satu daerah dengan kerawanan tertinggi.

“Bagi saya ini adalah data yang menjadi tugas kita untuk membuktikan bahwa data ini salah, bahwa di Maluku Tenggara itu daerah yang sejuk dan adem,”harapnya.

Huwae juga membuka diri terhadap masukan dan kritikan yang diberikan kepada dirinya atas kebijakan-kebijakan yang dirinya buat demi kepentingan masyarakat.

“Kritikan itu merupakan konsekuensi yang harus kita terima sebagai pejabat publik yang tugasnya bertemu dengan publik, ini merupakan bagian dari dinamika demokrasi, tetapi kritikan itu kiranya diberikan sesuai koridor serta etika yang ada,”tegas Huwae. (DS).