Pengelolaan Benteng Nieuw Victoria di Kota Ambon agar menjadi open air museum, yakni konsep museum terbuka yang bisa menjadi tempat bagi masyarakat untuk belajar mengenai sejarah kolonial di Provinsi Maluku.

"Benteng Nieuw Victoria bisa digubah menjadi open air museum setelah Markas Kodam XVI Pattimura direlokasi," kata Arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) Marlon Ririmasse, di Ambon, Kamis.

Ia mengatakan Benteng Nieuw Victoria yang dibangun 1575 merupakan sumber data bagi arkeologi, karena dapat menjelaskan keadaan sejarah dan pengetahuan peradaban yang terjadi di Ambon kala itu.

Sebelum menjadi milik Belanda, bangunan tersebut merupakan benteng pertama yang dibangun oleh Portugis dan menjadi cikal bakal berdirinya Kota Ambon, karena pembangunannya diikuti munculnya perkampungan kecil Mardijkers atau kaum pekerja di sekitar benteng yang saat ini disebut Kampung Mardika.

Artefak yang tertinggal di dalam benteng, seperti meriam, peluru dan prasasti merupakan bahan utama dalam studi kepurbakalaan yang menjelaskan proses sejarah tertentu di masa lampau, begitu juga dengan struktur dan bekas tembok yang memiliki fungsi sebagai gudang rempah dan pertahanan kolonial.

Baca juga: Panglima TNI dukung revitalisasi benteng Victoria di Ambon, manfaatkan seoptimalnya

Selain itu, Benteng Nieuw Victoria dalam narasi sejarah pencarian rempah dunia, penjajahan bangsa asing dan pergolakan di Nusantara di masa lalu merupakan salah satu tema-tema kajian arkeologi yang masih terus relevan untuk dikerjakan dan menarik untuk diteliti

Benteng Nieuw Victoria, kata Marlon, sangat cocok dijadikan sebagai museum dengan konsep terbuka atau open air museum, sehingga tidak hanya menjadi bahan untuk riset oleh para peneliti, tapi juga sebagai tempat belajar sejarah kolonial dengan metode pedagogis oleh pelajar dan mahasiswa.

"Benteng Nieuw Victoria relatif utuh dan masih bertahan hingga kini digunakan sebagai markas aktif militer. Benteng ini tergolong dalam bangunan pertahanan besar sekaligus kastil atau tempat tinggal," ujar dia.

Dikatakannya lagi, demi perkembangan ilmu arkeologi terapan, salah satunya manajemen sumber daya budaya, Benteng Nieuw Victoria perlu terus dilestarikan karena menjadi pembahasan yang menarik, di mana banyak aspek mengenai penerapan konsep dialogis untuk mencari titik temu ideal yang menjembatani tindakan konservasi dengan konsep pengembangan untuk pembangunan.

"Pemerintah Kota Ambon dapat melestarikan dan mempreservasi toponimi penanda kekunoan yaitu perkampungan di sekitar benteng untuk dikelola dengan memanfaatkan program Penataan Bangunan dan Lingkungan yang diprakarsai oleh Kementerian PUPR," ucap Marlon Ririmasse.

Baca juga: Benteng Nieuw Victoria di Ambon terima sertifikat cagar budaya nasional, begini penjelasannya
Baca juga: Tim kajian sampaikan rekomendasi pengembangan benteng Niew Victoria, begini pertimbangannya

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021