Komisi III DPRD Maluku menyatakan sudah beberapa kali mengingatkan Dinas PUPR provinsi setempat untuk meninjau kembali penggunaan keramik yang sangat licin pada seluruh trotoar di Kota Ambon dan sekitarnya karena sering "memakan" korban agar menggantikannya.

"Untuk kesekian kali  'memakan' korban dan kami sudah beruangkali meminta agar penataan ulang, dalam artian keramiknya harus diganti karena sangat berbahaya bagi  para pejalan kaki," kata anggota komisi III DPRD Maluku, Anos Yeremias di Ambon, Selasa.

Penjelasan Anos berkaitan dengan viralnya sebuah video di media sosial ketika seorang ibu berhijab terjatuh di atas trotoar di kawasan Pohon Puleh, kota  Ambon.

Dalam video yang durasinya singkat ini, sang ibu terlihat berjalan menuju sebuah becak yang menunggunya. Akhirnya ibu tersebut terpelset dan terjatuh, di mana  kepalanya membentur lantai.
 


Menurut Anos, penggunaan keramik ini memang sangat licin dan "memakan" banyak korban sehingga perlu diganti.

"Sekarang masih dalam posisi libur sehingga kami akan meminta pimpinan DPRD Maluku menyikapi masalah ini untuk mengagendakan pemangilan Dinas PUPR provinsi setempat untuk membahasnya," tandas Anos.

Tujuannya adalah jangan lagi ada korban yang jatuh akibat licinnya keramik yang dipasang pada setiap ruas jalan di Kota Ambon dan sekitarnya.

Kasus warga tersungkur di atas trotoar sudah berulang kali terjadi, bahkan dalam sebuah video viral di media beberapa bulan lalu juga terlihat seorang warga membawa hamar 5 Kg dan menghantam trotora hingga hancur akibat istrinya terjatuh.

Belum lagi beberapa pengendara sepeda motor yang terjatuh ketika selesai belanja di mini market.

Baca juga: Trotoar di Kota Ambon tidak aman untuk pejalan kaki
 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021