Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif  bersama Komandan Korem (Danrem) 151/Binaiya Brigjen TNI Arnold A.P Ritiauw,mengunjungi warga yang berkonflik di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu(26/1) malam.

Pertemuan dilakukan dengan tokoh masyarakat maupun agama, adat, dan pemuda dari warga Pelauw maupun Ori. Pertemuan berlangsung di rumah Raja Negeri Pelauw. Hadir dalam pertemuan tersebut yaitu Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal Camat Haruku, Kapolresta Ambon dan Dandim.

"Kapolda bersama Danrem 151, serta sejumlah pejabat Polda Maluku maupun Korem 151 sudah tiba di Pulau Haruku. Saat ini juga sedang berlangsung pertemuan dengan tokoh masyarakat dari Desa Pelauw dan Ori. Pertemuan dilakukan untuk mencari solusi penyelesaiannya," kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M Roem Ohoirat.

Ia membenarkan warga Pelauw dan Ori sepakat menginginkan perdamaian. Namun dengan catatan, agar sumber masalah yang selama ini sering terjadi yaitu soal batas tanah untuk dapat diselesaikan terlebih dahulu.

"Intinya adalah masyarakat menginginkan perdamaian. Namun, dengan catatan bahwa masalah utama yang menjadi sumber konflik selama ini yaitu batas tanah agar sesegera mungkin diselesaikan, sehingga ada kepastian baik itu melalui sidang adat maupun melalui sidang pengadilan umum. Itu harapan dari masyarakat tadi," ujar Roem.

Dia juga mengatakan, Kapolda maupun Danrem mengimbau masyarakat agar tenang dan menjaga situasi tetap kondusif.

"Kapolda dan Danrem juga meminta masyarakat untuk jangan terprovokasi, dan mudah-mudahan masalah ini juga bisa terselesaikan sesegera mungkin," kata Roem.

Juru bicara Polda Maluku itu menyampaikan harapan masyarakat, agar aparat kepolisian dapat membangun pos pengamanan secara permanen di setiap perbatasan desa.

Masyarakat juga berharap agar Polri segera menempatkan pos permanen di perbatasan desa, baik antara Kariuw dengan Ori, maupun Kariuw dengan Pelauw.

"Terkait dengan permintaan penempatan pos permanen, sebelumnya memang sudah dipertimbangkan oleh Kapolda. Sedangkan, soal batas tanah diarahkan diselesaikan melalui jalur hukum" ujar Roem.

Ia mengemukakan, kedatangan Kapolda Maluku di Haruku, selain bertujuan melihat situasi dan kondisi  setelah konflik, juga sebagai bentuk kehadiran negara untuk memberikan rasa aman dan perlindungan kepada masyarakat.

Setelah ini, tim dari dari Polda Maluku, Polresta Pulau Ambon dan Pulau - Pulau Lease serta Kodim 1504 berencana menemui masyarakat di Desa Kariuw untuk berdialog mencari solusi.

" Pangdam XVI/Pattimura dan DanlantamalIX/Ambon juga akan menemui masyarakat yang bertikai di pulau Haruku untuk bersama mencari solusi penyelesaian akar konflik,:tandas Roem.

Pewarta: Winda Herman

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022