Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku, Irjen Pol.. Lotharia Latif mengatakan, kedatangan dirinya ke Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah  dalam penanganan konflik merupakan bagian dari kehadiran negara untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi setiap warga.

"Kedatangan kami ke sini sebagai bentuk kehadiran negara dalam memberikan keamanan dan kenyamanan bagi warga negara," kata Kapolda, , Kamis.

Kapolda mengimbau warga agar tetap tenang, dan menjaga situasi untuk senantiasa kondusif. "Kami meminta warga untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi, dan mudah-mudahan masalah ini bisa segera diselesaikan," katanya.

Mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur itu mengaku keinginan masyarakat untuk membangun pos pengamanan secara permanen di setiap perbatasan desa, telah menjadi pertimbangannya sejak awal.

"Kami menyetujui keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah batas tanah secara hukum, agar tidak lagi terjadi persoalan yang sama secara berulang," katanya.

Untuk diketahui, dalam pertemuan itu, warga Ori dan Pelauw sepakat menginginkan perdamaian. Namun dengan catatan, agar sumber masalah yang selama ini sering terjadi yaitu soal batas tanah untuk dapat diselesaikan terlebih dahulu secara hukum yang berlaku.

Sebelumnya, pada Rabu (26/1) malam, Kapolda bersama Danrem 151/Binaiya, serta Bupati Maluku Tengah telah melakukan pertemuan dengan masyarakat dan tokoh agama di Desa Ori.

Pertemuan tersebut dilakukan untuk melihat situasi dan kondisi pasca-konflik, juga sebagai bentuk kehadiran negara untuk memberikan rasa aman dan perlindungan kepada masyarakat.

Dalam pertemuan itu, Kapolda ditemani Danrem 151/Binaiya, Brigjen TNI Arnold A.P Ritiauw, Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal, dan sejumlah pejabat utama Polda Maluku dan Korem 151/Binaiya, serta Kapolresta Ambon dan Dandim.

Pagi tadi, Kapolda bersama yang lainnya sudah berkunjung ke Kariuw untuk melihat kondisi serta bertemu masyarakat di sana.

 

 

 

 

 

Pewarta: Winda Herman

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022