Pemerintah Kota Ambon, Provinsi Maluku, menggencarkan vaksinasi dan upaya 3T atau pengecekan, penelusuran, dan perawatan (Testing, Traching dan Treatment) bagi warga Kota Ambon guna mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 yang sedang terjadi.
"Dua langkah penanganan terus dilakukan guna mencegah penyebaran COVID-19 agar tidak menyebar di masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan kota Ambon, Wendy Pelupessy, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, langkah pertama yakni menggencarkan penuntasan vaksinasi COVID-19 dosis kedua bagi seluruh kategori, termasuk anak usia 6-11 tahun.
Selain itu vaksinasi ketiga yang telah dimulai dan diprioritaskan bagi warga lanjut usia (lansia), masyarakat rentan dan aparatur sipil negara (ASN) dengan jarak dari vaksinasi kedua enam bulan.
Baca juga: Satgas COVID-19 Ambon aktifkan kembali operasi yustisi, begini penjelasannya
Upaya pelacakan kasus juga terus dilakukan petugas yang dimulai sejak 23 Januari 2022 dengan sampel 1000 orang dan pada 5 Februari dilakukan tes sebanyak 2.404 sampel.
"Keseluruhan yang sudah kami tes dari tanggal 23 Januari 2022 mencapai 23.000 orang dan hasilnya diperoleh sebanyak 815 orang yang terkonfirmasi," katanya.
Upaya 3T katanya, sejalan dengan instruksi WHO yakni wajib melakukan testing 1 per 1.000 di kali dengan jumlah penduduk.
"Untuk kota Ambon berarti 398 orang, tetapi rata-rata yang kita tracking 1.000 orang," ujarnya.
Wendy mengakui, sebanyak mungkin orang yang dilacak dan diambil sampel, tapi hasilnya presentasi kecil itu berarti penularan semakin turun.
"Tetapi jika tidak pernah testing dan dinyatakan kasusnya sedikit belum tentu demikian, yang ditakutkan ketika satu waktu kita tidak testing, maka akan terjadi lonjakan kasus," katanya.
Baca juga: Kadinkes: Varian omicron terdeteksi di Ambon, butuh kesadaran masyarakat
Sebaliknya jika rutin dilakukan testing dan kasus banyak, kemudian tidak bergejala maka akan mengurangi beban rumah sakit.
"Upaya yang dilakukan dengan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat. Tetapi ketika kita tidak testing kemudian ditemukan kasus yang besar, maka akan menjadi beban rumah sakit dan tenaga medis akan kewalahan," tandasnya.
Baca juga: Realisasi vaksinasi anak di Ambon capai 66,1 persen, perangi COVID -19
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Dua langkah penanganan terus dilakukan guna mencegah penyebaran COVID-19 agar tidak menyebar di masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan kota Ambon, Wendy Pelupessy, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, langkah pertama yakni menggencarkan penuntasan vaksinasi COVID-19 dosis kedua bagi seluruh kategori, termasuk anak usia 6-11 tahun.
Selain itu vaksinasi ketiga yang telah dimulai dan diprioritaskan bagi warga lanjut usia (lansia), masyarakat rentan dan aparatur sipil negara (ASN) dengan jarak dari vaksinasi kedua enam bulan.
Baca juga: Satgas COVID-19 Ambon aktifkan kembali operasi yustisi, begini penjelasannya
Upaya pelacakan kasus juga terus dilakukan petugas yang dimulai sejak 23 Januari 2022 dengan sampel 1000 orang dan pada 5 Februari dilakukan tes sebanyak 2.404 sampel.
"Keseluruhan yang sudah kami tes dari tanggal 23 Januari 2022 mencapai 23.000 orang dan hasilnya diperoleh sebanyak 815 orang yang terkonfirmasi," katanya.
Upaya 3T katanya, sejalan dengan instruksi WHO yakni wajib melakukan testing 1 per 1.000 di kali dengan jumlah penduduk.
"Untuk kota Ambon berarti 398 orang, tetapi rata-rata yang kita tracking 1.000 orang," ujarnya.
Wendy mengakui, sebanyak mungkin orang yang dilacak dan diambil sampel, tapi hasilnya presentasi kecil itu berarti penularan semakin turun.
"Tetapi jika tidak pernah testing dan dinyatakan kasusnya sedikit belum tentu demikian, yang ditakutkan ketika satu waktu kita tidak testing, maka akan terjadi lonjakan kasus," katanya.
Baca juga: Kadinkes: Varian omicron terdeteksi di Ambon, butuh kesadaran masyarakat
Sebaliknya jika rutin dilakukan testing dan kasus banyak, kemudian tidak bergejala maka akan mengurangi beban rumah sakit.
"Upaya yang dilakukan dengan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat. Tetapi ketika kita tidak testing kemudian ditemukan kasus yang besar, maka akan menjadi beban rumah sakit dan tenaga medis akan kewalahan," tandasnya.
Baca juga: Realisasi vaksinasi anak di Ambon capai 66,1 persen, perangi COVID -19
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022