Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Maluku Utara (Malut) meminta agar Gubernur setempat, Abdul Gani Kasuba selaku Ketua Satgas COVID-19 untuk mendukung percepatan penanganan COVID-19 di provinsi itu, menyusul terjadinya kenaikan pasien aktif dalam sepekan terakhir.
"Kami harapkan Gubernur Malut menginstruksikan jajarannya meningkatkan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) 5M bagi ASN di lingkup Pemprov Malut, selama jam kerja untuk menekan tingginya angka pasien aktif COVID-19," kata Ketua IDI Malut dr Alwia Assagaf di Ternate, Minggu.
Selain itu, IDI juga meminta agar tim Satgas COVID-19 mengoptimalkan kerja tim untuk memperketat penerapan prokes dan pemeriksaan kartu vaksin di jalur perpindahan orang dari pelabuhan.
Menurut dr Alwia, fungsi kontrol pemerintah di kabupaten/kota sangat dibutuhkan, terutama melakukan pelacakan dan testing terhadap pelaku perjalanan, terutama dari daerah yang tinggi kasus COVID-19 di luar wilayah Malut.
Bahkan, berdasarkan laporan harian COVID-19 untuk 10 kabupaten/kota di Malut per 19 Februari 2022, angka pasien aktif COVID-19 mencapai 574 orang.
Ia berharap agar kesiapan fasilitas dalam pelayanan kesehatan, baik di Puskesmas maupun RS, terutama dalam penyediaan obat-obatan, alat kesehatan termasuk Alat Pelindung Diri (APD) dalam mengantisipasi lonjakan angka COVID-19.
"IDI secara kelembagaan meminta Gubernur Malut untuk menginventarisasi ASN yang belum melakukan vaksinasi dosis pertama dan melengkapi dengan dosis dua agar melakukan vaksinasi guna tercapainya kekebalan tubuh.
Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Malut menyatakan 10 kabupaten/kota di wilayah Malut naik zona kuning, menyusul meningkatnya kasus aktif COVID-19 di daerah ini.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Teknologi Satgas Penanganan COVID-19 Malut dr Rosita Alkatiri membenarkan 10 kabupaten/kota telah mengoleksi kasus aktif COVID-19 sejak 14 Februari 2021 lalu.
Saat ini, Malut mengoleksi kasus aktif cukup tinggi dalam beberapa bulan terakhir dan berdasarkan laporan di 10 kabupaten/kota wilayah Malut, Kota Ternate dalam dua hari terakhir bertambah 96 orang, sehingga mencapai 231 orang.
Disusul Kabupaten Halmahera Selatan 126 orang, Halmahera Utara 86 orang, Halmahera Timur 23 orang, Tidore Kepulauan 37 orang, Halmahera Barat 8, Halmahera Tengah 7 orang, Pulau Morotai 11 orang, Kepulauan Sula 16 dan Pulau Taliabu 3 orang.
Rosita menyebut jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 secara akumulatif sejak awal merebaknya COVID-19 pada 2020 mencapai 12.614 orang, kasus sembuh 11.846 orang, meninggal dunia 306 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Kami harapkan Gubernur Malut menginstruksikan jajarannya meningkatkan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) 5M bagi ASN di lingkup Pemprov Malut, selama jam kerja untuk menekan tingginya angka pasien aktif COVID-19," kata Ketua IDI Malut dr Alwia Assagaf di Ternate, Minggu.
Selain itu, IDI juga meminta agar tim Satgas COVID-19 mengoptimalkan kerja tim untuk memperketat penerapan prokes dan pemeriksaan kartu vaksin di jalur perpindahan orang dari pelabuhan.
Menurut dr Alwia, fungsi kontrol pemerintah di kabupaten/kota sangat dibutuhkan, terutama melakukan pelacakan dan testing terhadap pelaku perjalanan, terutama dari daerah yang tinggi kasus COVID-19 di luar wilayah Malut.
Bahkan, berdasarkan laporan harian COVID-19 untuk 10 kabupaten/kota di Malut per 19 Februari 2022, angka pasien aktif COVID-19 mencapai 574 orang.
Ia berharap agar kesiapan fasilitas dalam pelayanan kesehatan, baik di Puskesmas maupun RS, terutama dalam penyediaan obat-obatan, alat kesehatan termasuk Alat Pelindung Diri (APD) dalam mengantisipasi lonjakan angka COVID-19.
"IDI secara kelembagaan meminta Gubernur Malut untuk menginventarisasi ASN yang belum melakukan vaksinasi dosis pertama dan melengkapi dengan dosis dua agar melakukan vaksinasi guna tercapainya kekebalan tubuh.
Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Malut menyatakan 10 kabupaten/kota di wilayah Malut naik zona kuning, menyusul meningkatnya kasus aktif COVID-19 di daerah ini.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Teknologi Satgas Penanganan COVID-19 Malut dr Rosita Alkatiri membenarkan 10 kabupaten/kota telah mengoleksi kasus aktif COVID-19 sejak 14 Februari 2021 lalu.
Saat ini, Malut mengoleksi kasus aktif cukup tinggi dalam beberapa bulan terakhir dan berdasarkan laporan di 10 kabupaten/kota wilayah Malut, Kota Ternate dalam dua hari terakhir bertambah 96 orang, sehingga mencapai 231 orang.
Disusul Kabupaten Halmahera Selatan 126 orang, Halmahera Utara 86 orang, Halmahera Timur 23 orang, Tidore Kepulauan 37 orang, Halmahera Barat 8, Halmahera Tengah 7 orang, Pulau Morotai 11 orang, Kepulauan Sula 16 dan Pulau Taliabu 3 orang.
Rosita menyebut jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 secara akumulatif sejak awal merebaknya COVID-19 pada 2020 mencapai 12.614 orang, kasus sembuh 11.846 orang, meninggal dunia 306 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022