Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku menyatakan, jumlah kasus aktif virus corona di daerah tersebut semakin menurun, dan hingga Jumat(25/2), hanya tersisa 1.600 kasus.

"Penambahan kasus aktif harian COVID-19 di Maluku sejak 14 Januari hingga 24 Februari 2022 terdapat 3.724 kasus aktif baru, di mana 50 persen lebih telah sembuh dan hanya tersisa 1.600 kasus," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Maluku, Adonia Rerung, di Ambon, Jumat.

Dia mengatakan, jumlah kumulatif kasus COVID-19 hingga 24 Februari 2022 tercatat 18.378. Rata-rata penambahan kasus harian pada Januari 2022 hanya empat  kasus. 

Namun pada 1-22 Februari 2022 tercatat 152 kasus dalam sehari, dan tertinggi  yakni pada 11-12 Februari yakni 319 kasus dan 321 kasus.

Mayoritas kasus baru berasal dari Kota Ambon yakni 72,9 persen atau 2.715 orang, di mana terbanyak diderita oleh kelompok usia produktif yakni 25-44 tahun yang tercatat 1.124 orang, diikuti usia 35-44 tahun 841 orang dan 19-24 tahun sebanyak 472 orang.

Sedangkan ditinjau dari jenis kelamin maka 51 persen penderita berjenis kelamin perempuan dan 49 persen jenis kelamin laki-laki.

Adonia menjelaskan, sejak kasus baru muncul pada pertengahan Januari 2022 tercatat sampai dengan 24 Februari terdapat 2.110 pasien sembuh dan mayoritas berasal dari Kota Ambon yaitu 1.717 orang (80,2 persen).

Sedangkan angka kematian sejak awal Januari tercatat 14 orang atau 1,5 persen dari total kasus kematian di Maluku yang tercatat saat ini sebanyak 283 jiwa.

"Dari angka kematian itu, Kota Ambon tercatat paling banyak yakni sembilan orang, Seram Bagian Barat (SBB) dan Kepulauan Tanimbar masing-masing dua orang, dan satu lainnya dari Kepulauan Aru," ujarnya.

Sedangkan menyangkut fasilitas kesehatan dan fasilitas isolasi terpusat yang disiapkan untuk penanganan pasien COVID-19 di 11 kabupaten kota di Maluku tercatat1.536 tempat tidur yang terdiri dari fasilitas kesehatan 736 tempat tidur dan Isolasi terpisat 800 tempat tidur.

"Tingkat keterisian hingga 24 Februari 2022 di Maluku hanya sebesar 7,8 persen. Di Kota Ambon terisi hanya 12,11 persen atau 101 tempat tidur dari total 834 tempat tidur yang tersedia, Kepulauan Aru 8,47 persen atau 5 tempat tidur terisi dari total 59 unit," katanya.

Selain itu, di Maluku Tengah hanya 5,10 persen atau tujuh tempat tidur yang terisi dari total 137 unit, Seram Bagian Barat dari 93 tempat tidur hanya terisi dua unit (2,15 persen), Maluku Barat Daya (MBD) dari total 16 tempat tidur yang disiapkan, hanya satu unit yang terisi (6,25 persen), Kepulauan Tanimbar hanya empat unit terisi (2,25 persen) dari 178 tempat tidur yang tersedia.

Sedangkan lima daerah lain yakni Seram Bagian Timur (SBT), Buru, Buru Selatan, Maluku Tenggara dan Kota Tual tidak ada tempat tidur yang digunakan karena semuanya menjalani isolasi mandiri, padahal total tempat tidur di lima daerah ini tercatat sebanyak 219 unit.

Adonia juga menambahkan saat ini juga tersedia 1.603 tabung oksigen di seluruh rumah sakit rujukan COVID-19, diantaranya 1.361 unit tabung besar, lima unit tabung sedang, tabung kecil 11 unit dan oksigen cair sebanyak 197,5.

"Mudah-mudahan hingga akhir Februari atau awal Maret 2022 seluruh pasien yang terkonfirmasi positif bisa dinyatakan sembuh," tandasnya.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022