Rumah Sakit Bethesda Gereja Masehi Injili Halmahera (GMIH), Hamlahera Utara, Provinsi Maluku Utara menjajaki kerja sama dengan Fakultas kedokteran (FK) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan.

"Serangkaian pertemuan dan dialog baik dengan Rektor Unpatti maupun Dekan FK Unpatti telah dilakukan dalam dua hari terakhir untuk merealisasikan kerja sama tersebut," kata Ketua Yayasan Kesehatan Kristen RS Bethesda GMIH,  Pendeta Jacob Soselisa, di Ambon, Rabu.

Kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unpatti Ambon merupakan salah satu rekomendasi Sidang tahunan Majelis GMIH tahun 2022 yakni penjajakan kerja sama dengan fakultas-fakultas kedokteran untuk pengembangan dan penyiapan SDM di rumah tersebut.

Menurutnya, pertimbangan kerja sama dengan FK Unpatti didasari sejarah masa lalu di mana orang-orang dari wilayah Maluku Utara datang untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di Maluku.

"Zaman dulu orang-orang dari Utara kalau belajar kiblatnya ke Unpatti sebagai kampus negeri tertua dan termaju di provinsi Maluku dan Maluku Utara saat itu," katanya.

Selain itu, karakteristik sosial orang Ambon yang sangat cocok dan kuat dalam pelayanan sosial, apalagi yang berkaitan dengan misi gereja dan rumah sakit milik gereja.
Ketua Yayasan Kesehatan Kristen RS Bethesda GMIH Pendeta Jacob Soselisa (tengah), Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Halmahera Utara Yudihart Noya (kiri) Bendahara Yayasan Kesehatan Kristen RS Bethesda Sudarmin Paliema (kanan) memberikan keterangan pers di rumah kpi Sibu-Sibu, di Ambon, Rabu (9/3). (ANTARA/Jimmy Ayal)

"Jadi kami lebih tertarik bekerjasama dengan FK Unpatti karena selain historis juga karakteristik sosialnya hampir sama," ujarnya.

Jacob yang didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Halmahera Utara Yudihart Noya dan Bendahara Yayasan Kesehatan Kristen RS Bethesda,  Sudarmin Paliema, berharap rencana kerja sama itu dapat direalisasikan di tahun 2022 hingga lima tahun ke depan.

Pihaknya, lanjutnya, telah mendapatkan gambaran umum tentang rencana kerja sama yang akan dilakukan, dan tinggal menunggu pembuatan Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh pihak FK Unpatti, sehingga mengetahui hak serta kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi.

"Kami hanya menunggu PKS dibuat FK Unpatti dan akan dipelajari kembali dan disetujui kerja samanya. Jika direalisasikan maka kami akan mengirimkan minimal dua orang siswa untuk belajar di FK Unpatti," katanya.

Jika kerja sama itu direalisasikan selama lima tahun pertama maka RS Bethesda akan memperoleh tambahan 10 orang tenaga dokter baru, di mana angkatan pertama sudah bisa dipromosikan untuk mengikuti pendidikan dokter spesialis.

Ia mengapresiasi serta menyampaikan terima masih kepada rektor Unpatti Ambon Marthinus J. Sapteno serta Dekan FK Unpatti Bertha Jean Que yang terbuka untuk menerima kunjungan serta menjembatani peluang kerja sama tersebut.

"Kerja sama ini sangat penting untuk pengembangan SDM kesehatan di RS Bethesda di masa mendatang. Karena itu kami menyampaikan terima kasih yang mendalam atas keterbukaan dan kesediaan seluruh pimpinan Unpatti dalam menyambut kerja sama ini," katanya.

Ia juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Bupati Hamlahera Utara , Frans Manery yang ikut mendukung rencana pengembangan sumber daya manusia di rumah sakit yang dikelola yayasan di masa mendatang.

RS Bethesda yang berusia 103 tahun dan merupakan rumah sakit tertua di Pulau Halmahera, Maluku Utara, saat ini juga sementara bersiap untuk menghadapi akreditasi ketiga di tahun 2022.

RS tersebut saat ini terakreditasi dengan tipe D Pratama, memiliki kapasitas rawat inap dengan 60 tempat tidur dan dilayani masing-masing lima dokter ahli dan lima dokter umum, disamping tenaga perawat dan medis lainnya sesuai standar pelayanan terakreditasi.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022