Penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak dilakukan oleh Rektor Unpatti Ambon Marthinus J. Sapteno, dan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unpatti Bertha Jean Que, bersama Ketua Yayasan Kesehatan Kristen RS Bethesda GMIH Pendeta Jacob Soselisa, di Ambon, Rabu.
Nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) itu menurut Rektor Unpatti, menjadi payung hukum untuk pengembangan kerjasama saling menguntungkan antara kedua belah pihak di masa mendatang.
Menurut Nus panggilan akrab Rektor Martinus, sejak didirikan tahun 2015 hingga saat ini Fakultas Kedokteran Unpatti telah menelurkan lebih dari 300 tenaga dokter umum. Para dokter muda itu umumnya telah mengabdi di rumah sakit pemerintah maupun swasta 11 kabupaten/kota di Maluku maupun di beberapa daerah lainnya.
"Walaupun baru berusia tujuh tahun tetapi lulusan FK Unpatti saat ini mampu bersaing bersaing dengan para dokter lulusan dari perguruan tinggi lainnya di Tanah Air," katanya.
Dia berharap melalui penandatangan nota kesepahaman itu selain berdampak meningkatkan kualitas SDM bidang kesehatan di Halmahera Utara, juga terbuka peluang untuk kerja sama sejenis dengan pemerintah daerah maupun lembaga lainnya di Halmahera maupun di provinsi Maluku Utara.
Ketua Yayasan Kesehatan Kristen RS Bethesda GMIH Pendeta Jacob Soselisa menyatakan, penandatanganan kerja sama antara kedua belah pihak diawali serangkaian dialog dan pertemuan sejak awal 2022.
Baca juga: Kodam Pattimura latih mahasiswa Unpatti Ambon budidaya ikan keramba
"Kami berterima kasih karena permohonan MoU ditanggapi dengan cepat oleh Rektor Unpatti M.J Sapteno, sehingga hari ini dapat ditandatangani kerjasamanya. Ini menjadi langkah awal untuk peningkatan kualitas SDM dokter di Halmahera Utara," katanya.
Kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unpatti Ambon merupakan salah satu rekomendasi Sidang tahunan Majelis GMIH tahun 2022, yaitu penjajakan kerja sama dengan fakultas-fakultas kedokteran untuk pengembangan dan penyiapan SDM di rumah sakit tersebut.
Pertimbangan kerja sama dengan FK Unpatti didasari sejarah masa lalu di mana orang-orang dari wilayah Maluku Utara datang untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di Maluku. Apalagi Unpatti merupakan kampus negeri tertua di provinsi Maluku dan Maluku Utara.
Baca juga: Peneliti: Pengolahan sagu modern di Maluku harus sejalan dengan budidaya
Selain itu, karakteristik sosial orang Ambon yang sangat cocok dan kuat dalam pelayanan sosial, apalagi yang berkaitan dengan misi gereja dan rumah sakit milik gereja.
"Setidaknya dengan kerja sama ini maka RS Bethesda GMIH sudah memiliki rencana induk pengembangan SDM dokter sendiri dimulai dari dokter umum dari Unpatti. Intinya adalah pengembangan SDM RS Bethesda yang telah berusia berusia 103 tahun dan merupakan rumah sakit tertua di Pulau Halmahera, Maluku Utara, saat ini juga sementara bersiap untuk menghadapi akreditasi ketiga di tahun 2022.
Ia mengapresiasi serta menyampaikan terima masih kepada rektor Unpatti Ambon M.J Sapteno serta Dekan FK Unpatti Bertha Jean Que atas kerja sama yang dinilai sangat penting untuk pengembangan SDM kesehatan di RS Bethesda di masa mendatang itu.
Baca juga: Mahasiswa Unpatti Ambon diajari pengolahan minyak atsiri di Pulau Seram, realisasi program Mutiara Pattimura
Ditanya tentang kuota yang disediakan melalui kerja sama tersebut, dia menyatakan akan diatur kemudian dan disesuaikan dengan tingginya animo lulusan SMA untuk menempuh pendidikan kedokteran di Unpatti Ambon.
"Kuotanya akan dibicarakan kemudian secara internal sehingga kebutuhan tenaga kesehatan gereja maupun jemaat di masa mendatang," katanya.
Sedangkan menyangkut biaya perkuliahan di FK Unpatti bagi mahasiswa dari Halmahera Utara, dia menambahkan, akan dibicarakan dan disepakati secara bersama dengan Sinode GMIH bersama Yayasan Kesehatan Kristen RS Bethesda GMIH maupun umat.
Baca juga: Rektor: Sarjana Unpatti Ambon jangan berperilaku eksklusif
