Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, luas panen padi di Provinsi Maluku Utara pada 2021 mencapai sekitar 7.782 hektar dengan produksi padi sebesar 28.051 ton gabah kering giling (GKG), dan mengalami penurunan sebanyak 2.520 hektar atau 24,46 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 10.302 hektar (Ha).
"Untuk produksi padi pada 2021 yaitu sebesar 28.051 ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 15.332 ton GKG atau 35,34 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 43.383 ton GKG," kata Kepala BPS Malut, Aidil Adha di Ternate, Kamis.
Dia menyebut, untuk produksi beras pada 2021 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 15.697 ton, mengalami penurunan sebanyak 8.580 ton atau setara 35,34 persen, dibandingkan produksi beras di 2020 yang sebesar 24.277 ton.
Baca juga: BPS: Produksi padi di Maluku pada 2021 naik 5,75 persen, begini penjelasannya
Ia menjelaskan puncak panen padi pada 2021 mengalami pergeseran dibanding 2020. Pada 2021, puncak panen terjadi pada bulan Januari, yaitu mencapai 1.880 Ha, sementara puncak panen pada 2020 terjadi pada bulan Juli, yaitu sebesar 2.008 Ha.
Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari-April 2022 diperkirakan mencapai 3.539 Ha, atau mengalami penurunan sekitar 1.114 Ha (23,67 persen) dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari-April 2021 yang sebesar 4.708 Ha.
Produksi padi di Provinsi Maluku Utara sepanjang Januari hingga Desember 2021 mencapai sekitar 28.051 ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 15.332 ton GKG (35,34 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 43.383 ton GKG.
Sedangkan, produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 7.242 ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 117 ton GKG. Berbeda dengan kondisi pada 2021, produksi padi tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan Juli.
Dirinya menambahkan, penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2021 terjadi di beberapa wilayah potensi penghasil padi seperti Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Pulau Morotai, dan Kabupaten Halmahera Selatan.
Di sisi lain, beberapa kabupaten/kota mengalami peningkatan produksi padi, misalnya Kabupaten Halmahera Utara dan Kabupaten Halmahera Tengah Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2021 adalah Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Utara, dan Kabupaten Pulau Morotai dan tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah ialah Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Kepulauan Sula dan Kabupaten Halmahera Selatan.
Baca juga: Gubernur Maluku panen raya padi dan canangkan IP 400 di Seram Utara, dorong swasembada beras
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Untuk produksi padi pada 2021 yaitu sebesar 28.051 ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 15.332 ton GKG atau 35,34 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 43.383 ton GKG," kata Kepala BPS Malut, Aidil Adha di Ternate, Kamis.
Dia menyebut, untuk produksi beras pada 2021 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 15.697 ton, mengalami penurunan sebanyak 8.580 ton atau setara 35,34 persen, dibandingkan produksi beras di 2020 yang sebesar 24.277 ton.
Baca juga: BPS: Produksi padi di Maluku pada 2021 naik 5,75 persen, begini penjelasannya
Ia menjelaskan puncak panen padi pada 2021 mengalami pergeseran dibanding 2020. Pada 2021, puncak panen terjadi pada bulan Januari, yaitu mencapai 1.880 Ha, sementara puncak panen pada 2020 terjadi pada bulan Juli, yaitu sebesar 2.008 Ha.
Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari-April 2022 diperkirakan mencapai 3.539 Ha, atau mengalami penurunan sekitar 1.114 Ha (23,67 persen) dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari-April 2021 yang sebesar 4.708 Ha.
Produksi padi di Provinsi Maluku Utara sepanjang Januari hingga Desember 2021 mencapai sekitar 28.051 ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 15.332 ton GKG (35,34 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 43.383 ton GKG.
Sedangkan, produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 7.242 ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 117 ton GKG. Berbeda dengan kondisi pada 2021, produksi padi tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan Juli.
Dirinya menambahkan, penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2021 terjadi di beberapa wilayah potensi penghasil padi seperti Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Pulau Morotai, dan Kabupaten Halmahera Selatan.
Di sisi lain, beberapa kabupaten/kota mengalami peningkatan produksi padi, misalnya Kabupaten Halmahera Utara dan Kabupaten Halmahera Tengah Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2021 adalah Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Utara, dan Kabupaten Pulau Morotai dan tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah ialah Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Kepulauan Sula dan Kabupaten Halmahera Selatan.
Baca juga: Gubernur Maluku panen raya padi dan canangkan IP 400 di Seram Utara, dorong swasembada beras
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022