Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menargetkan Luas Tambah Tanam (LTT) padi pada 2025 mencapai 26.250 hektare dalam rangka mendukung swasembada pangan nasional sesuai Asta Cita ke Presiden Republik Indonesia.
"Untuk Provinsi Maluku sendiri target yang telah disepakati pada 2025 yakni seluas 26.250 hektare, kami optimis bisa merealisasikannya," kata Kepala Dinas Pertanian Maluku Ilham Tauda di Ambon, Jumat.
Hal itu berdasarkan arahan Dirjen Tanaman Pangan yang mengatakan target nasional 2025 untuk LTT Padi se-Indonesia yakni 20 juta hektare dan produksi padi 67,63 juta ton beras.
Target produksi ini lebih tinggi dari produksi 2024 yakni 33,35 juta ton atau target 2025 naik 49 persen dari 2024.
Kepala Dinas Pertanian Ilham Tauda optimistis dapat mencapai LTT tersebut karena dalam dua tahun terakhir di Maluku terjadi kenaikan LTT yakni pada 2023 tercatat 22.640 hektare dan 2024 naik menjadi 24.040 hektare.
Untuk mencapai target ini kata dia diharapkan adanya dukungan dari berbagai pihak, benih yang tepat waktu, kelancaran pupuk subsidi, perbaikan jaringan irigasi serta dukungan alat mesin pertanian.
"Karena itu, dalam waktu dekat akan ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi di daerah dengan melibatkan berbagai pihak antara lain Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Maluku, Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, OPD terkait lingkup Pemprov Maluku, Bulog, Kodam XV Pattimura dan Polda Maluku," katanya.
Sementara itu daerah dengan sawah potensial di Maluku adalah Pulau Buru. Pulau ini merupakan salah satu pulau besar di Provinsi Maluku yang memiliki potensi perluasan sawah baru.
Selain itu, Provinsi Maluku juga memiliki luas sawah yang cukup besar, yaitu sekitar 5.734 hektare. Daerah lain yang juga memiliki potensi sawah adalah Ambon dan Leitimur Selatan.