Sejumlah komunitas film Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) terus mengembangkan potensi perfilman dengan menggandeng berbagai elemen dengan melakukan pemutaran film bernuansa cerita lokal dan budaya.
"Tentunya, animo penonton bisa dikatakan cukup tinggi dan hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya penonton yang datang ke Space Z, benteng Oranje untuk menyaksikan Layar Tancap dan memberikan banyak masukna, karena penonton yang datang tidak sekadar menonton tapi juga menumbuhkan budaya berpikir kritis terhadap sebuah karya, dalam hal ini film," kata Ketua LXsecond’ Film Kota Ternate, Sukarman Hirto di Ternate, Rabu.
Menurut dia, pihaknya telah memproduksi berbagai film bernuansa lokal seperti Emas Dulu Entah Sekarang, sutradara Hendro Lukisan dan Gema Lama Gamalama, sutradara Rian Wanboko.
"Tahun ini kami telah mengirimkan Film dari Ternate, seperti film Wanted yang berlatar belakang pesona Pantai Sulamadaha dan berhasil lolos kurasi di Family Sundaya Movie Festival, yang digagas oleh Kemenparekraf," ujarnya.
Selain itu, pihaknya akan mengirimkan Kembali film Seperti Emas Dulu Entah Sekarang ke ajang Jogja Asian Netpec Festival (JAFF) 2022, mohon doa dan supportnya semoga film kami dapat lolos kurasi oleh juri-juri yang berkompeten di bidang perfilman dan dapat mengenalkan potensi Kota Ternate khususnya dan Maluku Utara umumnya dari sudut pandang perfilman, sebagaimana film Gema Lama Gamalama yang tahun lalu sukses menembus JAFF ke 16 di jogja dan mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat Jogjakarta. Tutup Sukarman Hirto.
Baca juga: Gemilang Zendaya borong penghargaan MTV lewat "Euphoria" dan "Spider-Man"
Dia menyebut, program Layar Tancap adalah salah satu program unggulan dari LXsecond’ dalam mendistribusikan hasil karya sineas-sineas Maluku Utara. Selain itu juga sebagai tempat diskusi film, sarana edukasi, menemukan penonton baru, dan sarana silaturahmi antar sesama sineas.
Selain Layar Tancap, program Dibalik Layar merupakan konsep yang sementara sedang di gagas oleh komunitas LXsecond, yang diharapkan dapat mempersiapkan dan menciptakan sumber daya manusia yang unggul di bidang perfilman.
Mengingat beberapa diantaranya yang telah menanyakan via DM Instagram @lxsecond_60 tentang keinginan untuk belajar mendalami ilmu perfilman Bersama komunitas lxsecond.
"Terima kasih, dengan animo penonton yang telah hadir langsung di Space Z, Benteng Oranje maupun via media sosial dan memberikan masukan, tanggapan serta kritikan yang membangun, Sangat puas dengan Layar Tancap, kedepan program ini akan terus dilaksanakan di Kota Ternate," kata Sukarman Hirto.
Sementara itu, Kadispora Kota Ternate, Sutopo Abdullah mengapresiasi upaya komunitas film Kota Ternate dalam menilai hasil karya terutama film.
"Kegiatan seperti ini perlu didukung dan diresponi, sehingga dapat menggairahkan perfilman di daerah," ujarnya.
Baca juga: Gara-gara film ini Prilly Latuconsina ingin nikah muda
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Tentunya, animo penonton bisa dikatakan cukup tinggi dan hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya penonton yang datang ke Space Z, benteng Oranje untuk menyaksikan Layar Tancap dan memberikan banyak masukna, karena penonton yang datang tidak sekadar menonton tapi juga menumbuhkan budaya berpikir kritis terhadap sebuah karya, dalam hal ini film," kata Ketua LXsecond’ Film Kota Ternate, Sukarman Hirto di Ternate, Rabu.
Menurut dia, pihaknya telah memproduksi berbagai film bernuansa lokal seperti Emas Dulu Entah Sekarang, sutradara Hendro Lukisan dan Gema Lama Gamalama, sutradara Rian Wanboko.
"Tahun ini kami telah mengirimkan Film dari Ternate, seperti film Wanted yang berlatar belakang pesona Pantai Sulamadaha dan berhasil lolos kurasi di Family Sundaya Movie Festival, yang digagas oleh Kemenparekraf," ujarnya.
Selain itu, pihaknya akan mengirimkan Kembali film Seperti Emas Dulu Entah Sekarang ke ajang Jogja Asian Netpec Festival (JAFF) 2022, mohon doa dan supportnya semoga film kami dapat lolos kurasi oleh juri-juri yang berkompeten di bidang perfilman dan dapat mengenalkan potensi Kota Ternate khususnya dan Maluku Utara umumnya dari sudut pandang perfilman, sebagaimana film Gema Lama Gamalama yang tahun lalu sukses menembus JAFF ke 16 di jogja dan mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat Jogjakarta. Tutup Sukarman Hirto.
Baca juga: Gemilang Zendaya borong penghargaan MTV lewat "Euphoria" dan "Spider-Man"
Dia menyebut, program Layar Tancap adalah salah satu program unggulan dari LXsecond’ dalam mendistribusikan hasil karya sineas-sineas Maluku Utara. Selain itu juga sebagai tempat diskusi film, sarana edukasi, menemukan penonton baru, dan sarana silaturahmi antar sesama sineas.
Selain Layar Tancap, program Dibalik Layar merupakan konsep yang sementara sedang di gagas oleh komunitas LXsecond, yang diharapkan dapat mempersiapkan dan menciptakan sumber daya manusia yang unggul di bidang perfilman.
Mengingat beberapa diantaranya yang telah menanyakan via DM Instagram @lxsecond_60 tentang keinginan untuk belajar mendalami ilmu perfilman Bersama komunitas lxsecond.
"Terima kasih, dengan animo penonton yang telah hadir langsung di Space Z, Benteng Oranje maupun via media sosial dan memberikan masukan, tanggapan serta kritikan yang membangun, Sangat puas dengan Layar Tancap, kedepan program ini akan terus dilaksanakan di Kota Ternate," kata Sukarman Hirto.
Sementara itu, Kadispora Kota Ternate, Sutopo Abdullah mengapresiasi upaya komunitas film Kota Ternate dalam menilai hasil karya terutama film.
"Kegiatan seperti ini perlu didukung dan diresponi, sehingga dapat menggairahkan perfilman di daerah," ujarnya.
Baca juga: Gara-gara film ini Prilly Latuconsina ingin nikah muda
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022