Dinas Perhubungan Maluku memperingatkan armada pelayaran umum maupun para nelayan agar mewaspadai cuaca esktrim dan peluang terjadinya tiupan angin kencang antara 30-60 Km per jam mulai tanggal 20-22 Juni 2010. "Kecepatan angin ini akan mempengaruhi tinggi gelombang laut yang bervariasi antara 4-6 meter, sehingga armada pelayaran diingatkan untuk waspada," kata Kepala Dinas Perhubungan Maluku Beny Gazperzs di Ambon, Sabtu. Tiupan angin kencang yang akan terjadi meliputi hampir seluruh kawasan perairan laut di Provinsi Maluku seperti Laut Banda, Aru,  Arafura, Seram, Tanimbar di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Sedangkan gelombang laut dengan ketinggian 4-6 meter berpeluang terjadi di Laut Banda, Aru, Arafura, Tanimbar, perairan Kei dan Kepulauan Maluku Barat Daya. Menurut Gazperzs, Dishub tidak mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan larangan berlayar terhadap armada kapal laut. "Kewenangannya ada pada Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Kementrian Perhubungan di tingkat pusat bersama Administrator Pelayaran (Adpel) Ambon sehingga kami hanya sekedar memberikan informasi," katanya. Sehingga, kata dia, untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dan harta benda di laut, armada pelayaran harus diingatkan sejak dini dan mereka diimbau sebaiknya tidak melakukan perjalanan selama kondisi perairan laut kurang bersahabat. Data yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Pattimura Ambon menjelaskan, angin kencang dan ketinggian gelombang laut antara 3-4 meter juga berpeluang terjadi di perairan Laut Buru, Seram, Selat Manipa, perairan Ambon dan Geser, Kabupaten Seram Bagian Timur. Sementara peluang hujan dengan potensi sedang hingga lebat disertai petir berpeluang terjadi di Kabupaten Maluku Tengah.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010