Bupati Maluku Tenggara, M Thaher Hanubun usai pertemuan bersama Pangdam XVI Pattimura dan Kapolda Maluku di Langgur, Selasa malam, berharap seluruh masyarakat harus mampu menahan diri dan mampu menciptakan situasi kondusif di Ohoi Ohoidertutu dan Ohoi Ohoiren yang bertikai Senin (25/07) kemarin.
"Kita harus mampu menahan diri kita masing-masing, semua pihak telah berupaya, tinggal bagaimana timbul kesadaran dari masyarakat itu sendiri, bahwa kita orang berkeluarga dan bersaudara," ungkap Thaher.
Katanya lanjut, baik Kapolres, Dandim, Pastor, Pihak Ohoi, Pemda dan jajaran sudah bekerja keras, dan sudah datang juga Pangdam maupun Kapolda Maluku serta Uskup Keuskupan Amboina yang turun langsung menemui warga untuk bagaimana situasinya tetap kondusif.
Tentunya, masyarakat kedua Ohoi telah dihimbau oleh semua pihak, untuk bagaimana dapat menahan diri, karena kita mau jaga bagaimanapun kalau kita tidak dapat menahan diri kita maka akan sulit adanya.
"Yah, bagaimanapun juga pasti ada yang tidak sempurna maupun ke khilafan, maka bagaimana kita sendiri untuk memperbaikinya, hari ini semua orang peduli dan telah mengingatkan kita, bahwa tidak pernah ada ajaran untuk kita saling bermusuhan satu dengan yang lain," ujar Thaher.
Lanjut Thaher, kembali ke filosofi orang Kei, Ain ni Ain, kau sakit saya sakit, cubit di kanan rasa di kiri, ose rasa beta rasa, itu yang harus kita jaga dan maknai.
Baca juga: Polres Malra dan pastor lerai bentrokan yang tewaskan seorang warga
Terkait dampak yang ditimbulkan dan upaya perdamaian Bupati memastikan Negara akan selalu hadir.
"Soal dampak yang ditimbulkan, itu pasti Negara hadir baik sebagai kepala daerah, sebagai keluarga itu pasti hadir." pungkas Thaher.
Baca juga: Sejumlah rumah terbakar akibat bentrokan warga kembali pecah di Maluku Tenggara
Baca juga: Kapolda Maluku dan Pangdam serukan penyelesaian konflik dua Ohoi di Malra
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Kita harus mampu menahan diri kita masing-masing, semua pihak telah berupaya, tinggal bagaimana timbul kesadaran dari masyarakat itu sendiri, bahwa kita orang berkeluarga dan bersaudara," ungkap Thaher.
Katanya lanjut, baik Kapolres, Dandim, Pastor, Pihak Ohoi, Pemda dan jajaran sudah bekerja keras, dan sudah datang juga Pangdam maupun Kapolda Maluku serta Uskup Keuskupan Amboina yang turun langsung menemui warga untuk bagaimana situasinya tetap kondusif.
Tentunya, masyarakat kedua Ohoi telah dihimbau oleh semua pihak, untuk bagaimana dapat menahan diri, karena kita mau jaga bagaimanapun kalau kita tidak dapat menahan diri kita maka akan sulit adanya.
"Yah, bagaimanapun juga pasti ada yang tidak sempurna maupun ke khilafan, maka bagaimana kita sendiri untuk memperbaikinya, hari ini semua orang peduli dan telah mengingatkan kita, bahwa tidak pernah ada ajaran untuk kita saling bermusuhan satu dengan yang lain," ujar Thaher.
Lanjut Thaher, kembali ke filosofi orang Kei, Ain ni Ain, kau sakit saya sakit, cubit di kanan rasa di kiri, ose rasa beta rasa, itu yang harus kita jaga dan maknai.
Baca juga: Polres Malra dan pastor lerai bentrokan yang tewaskan seorang warga
Terkait dampak yang ditimbulkan dan upaya perdamaian Bupati memastikan Negara akan selalu hadir.
"Soal dampak yang ditimbulkan, itu pasti Negara hadir baik sebagai kepala daerah, sebagai keluarga itu pasti hadir." pungkas Thaher.
Baca juga: Sejumlah rumah terbakar akibat bentrokan warga kembali pecah di Maluku Tenggara
Baca juga: Kapolda Maluku dan Pangdam serukan penyelesaian konflik dua Ohoi di Malra
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022