Bupati Maluku Tenggara, M Thaher Hanubun berharap terbentuknya komunitas ataupun kelompok yang dapat mandiri, tangguh dan berdaya saing dalam pengembangan Ekonomi Kreatif (Ekraf) guna mendukung pariwisata di wilayahnya.
Harapan Bupati ini disampaikan Martinus Mon Asisten I Bidang Administrasi Umum Setda Malra ketika membuka Pendidikan dan Pelatihan SDM Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar bagi pelaku wisata, pengelola desa wisata, Guru dan siswa SMK Pariwisata, yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Malra, di Langgur, Rabu.
Menurut dia, Bupati Thaher berharap kegiatan pendidikan dan pelatihan SDM kepariwisataan dan Ekraf tingkat dasar ini jadi kegiatan yang rutin dilaksanakan di Malra.
Namun, sebutnya, saya melihat bahwa belum ada kelompok atau komunitas binaan dinas pariwisata yang mandiri, sehingga saya harapkan melalui kegiatan ini para pelaku usaha pariwisata, pengelola desa wisata, masyarakat, Guru, mahasiswa dan pengajar dapat memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya.
"Dan melalui kegiatan ini dapat menciptakan kelompok atau komunitas ekraf yang tangguh, mandiri serta berdaya saing," pintanya.
Baca juga: Sail to Indonesia ajang promosi pariwisata Ambon
Diketahui bersama pandemi Covid-19 telah melemahkan pengembangan di sektor pariwisata, sehingga tahun 2022 ini adalah momen untuk kita sama-sama berbenah diri pada bidang ekraf.
Oleh karena itu, sebut Thaher, kita harus dapat menciptakan dan mengembangkan produk-produk ekraf baru dalam mendukung sektor pariwisata, khususnya dalam menyambut wisatawan dengan produk-produk ekraf unggulan kita.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Malra, Ana Yunus menjelaskan, Dispar Malra terus berupaya meningkatkan kualitas SDM pariwisata di daerah ini, dimana berbagai upaya dilakukan, salah satunya melalui pelatihan-pelatihan.
Maka, saat ini kita melaksanakan pelatihan guna pengembangan kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif bagi 35 orang peserta, yang terdiri dari unsur Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), siswa, guru, pelajar, mahasiswa, dan pelaku pariwisata lainnya.
Para peserta mendapat teori maupun praktek membuat produk kerajinan dengan bahan baku lokal (kerang-kerangan, sisik ikan, maupun baru kali), dan pemasaran hasil, kata Ana.
Baca juga: PLN dorong penggunaan listrik guna pariwisata di Halmahera Utara Malut, begini manfaatnya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Harapan Bupati ini disampaikan Martinus Mon Asisten I Bidang Administrasi Umum Setda Malra ketika membuka Pendidikan dan Pelatihan SDM Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar bagi pelaku wisata, pengelola desa wisata, Guru dan siswa SMK Pariwisata, yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Malra, di Langgur, Rabu.
Menurut dia, Bupati Thaher berharap kegiatan pendidikan dan pelatihan SDM kepariwisataan dan Ekraf tingkat dasar ini jadi kegiatan yang rutin dilaksanakan di Malra.
Namun, sebutnya, saya melihat bahwa belum ada kelompok atau komunitas binaan dinas pariwisata yang mandiri, sehingga saya harapkan melalui kegiatan ini para pelaku usaha pariwisata, pengelola desa wisata, masyarakat, Guru, mahasiswa dan pengajar dapat memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya.
"Dan melalui kegiatan ini dapat menciptakan kelompok atau komunitas ekraf yang tangguh, mandiri serta berdaya saing," pintanya.
Baca juga: Sail to Indonesia ajang promosi pariwisata Ambon
Diketahui bersama pandemi Covid-19 telah melemahkan pengembangan di sektor pariwisata, sehingga tahun 2022 ini adalah momen untuk kita sama-sama berbenah diri pada bidang ekraf.
Oleh karena itu, sebut Thaher, kita harus dapat menciptakan dan mengembangkan produk-produk ekraf baru dalam mendukung sektor pariwisata, khususnya dalam menyambut wisatawan dengan produk-produk ekraf unggulan kita.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Malra, Ana Yunus menjelaskan, Dispar Malra terus berupaya meningkatkan kualitas SDM pariwisata di daerah ini, dimana berbagai upaya dilakukan, salah satunya melalui pelatihan-pelatihan.
Maka, saat ini kita melaksanakan pelatihan guna pengembangan kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif bagi 35 orang peserta, yang terdiri dari unsur Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), siswa, guru, pelajar, mahasiswa, dan pelaku pariwisata lainnya.
Para peserta mendapat teori maupun praktek membuat produk kerajinan dengan bahan baku lokal (kerang-kerangan, sisik ikan, maupun baru kali), dan pemasaran hasil, kata Ana.
Baca juga: PLN dorong penggunaan listrik guna pariwisata di Halmahera Utara Malut, begini manfaatnya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022