Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang melakukan pengeboran pengujian potensi panas bumi di Wapsalit, pulau Buru, provinsi Maluku untuk dikembangkan menjadi energi listrik. Kadis Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Maluku, Bram Tomasoa, di Ambon, Kamis mengatakan, pengeboran pengujian untuk mengetahui kapasitas potensi panas bumi di Wapsalit, Pulau Buru. Ia mengatakan hasil pengeboran pengujian setelah rampung, selanjutnya ditawarkan kepada investor untuk mengelolanya menjadi energi listrik yang dibutuhkan untuk mendorong percepatan pembangunan di sana. "Jadi pulau Buru akan memiliki energi listrik panas bumi guna menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang mesinnya sudah tua dan membutuhkan biaya mahal untuk operasional," ujar Bram. Kementerian ESDM memprogramkan pengembangan energi listrik panas bumi di Wapsalit untuk tahap awal sebesar 2 X 10 Mega Watt (MW) yang diprogramkan pada 2014 sudah bisa beroperasi. Bila setelah beroperasi, diperkirakan dapat memasok listrik untuk wilayah kabupaten Buru dan Buru Selatan yang saat ini mengandalkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan biaya operasional relatif tinggi dan mesinnya sudah tua sehingga sering terjadi gangguan, makanya ditempuh pemadaman bergilir. Ia mengakui energi listrik dari panas bumi yang dikembangkan saat ini di Indonesia baru mencapai 1.179 MW. "Jadi masih terbuka peluang besar untuk pengembangan energi listrik tersebut karena 1.179 MW itu baru sekitar 4,3 persen dari potensi panas bumi yang tersebar di Indonesia," ujarnya. Bram mengatakan, Maluku memiliki potensi panas bumi yang tersebar di Kepala Madan, kabupaten Buru Selatan, Wapsalit dan Batubual (kabupaten Buru), Tawiri( Kota Ambon) serta Kelapa Dua, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Selain itu Suli, Larike, Oma, Saparua, Nusalaut, Tehoru, Banda dan Pohon Batu, kabupaten Maluku Tengah dengan potensi keseluruhan mencapai 600 MW. "Baru di Suli yang sedang dilakukan pengeboran sumur eksplorasi oleh PT PLN Geothermal yang pencanangannya pada 5 Desember 2010 dengan tahap awal diprogramkan berkapasitas 2 X 10 MW," ujar Bram Tomasoa.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011