Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Maluku, mendata kerugian bencana banjir dan longsor periode Juni - Agustus 2022 mencapai Rp10 miliar.
Kepala BPBD Kota Ambon di Ambon, Selasa mengatakan, kerugian tersebut meliputi kerusakan seperti fasilitas umum jalan dan jembatan serta kerusakan rumah penduduk.
"Rumah rusak akibat bencana di Ambon terdata sebanyak 308 unit rumah secara keseluruhan, belum ditambah kerusakan fasilitas umum," katanya.
Baca juga: BMKG: Hujan lebat berangin berpeluang terjadi di sejumlah provinsi, termasuk Malut dan Maluku
Ia menjelaskan, BPBD seluruh kabupaten kota di Maluku bersama Dinas PUPR, PRKP, Dishub dikoorlldinir Komisi 3 DPRD Provinsi Maluku telah mendatangi Kementerian PUPR dan BNPB terkait bencana di Provinsi Maluku.
Tahap selanjutnya, BPBD Kota Ambon akan melengkapi dokumen dan tim BNPB melakukan verifikasi di lapangan.
"Kita harus memilah kerusakan karena ada fasilitas yang menjadi tanggung jawab Pemkot Ambon, Pemprov Maluku, Balai Wilayah Sungai, dan Balai Jalan, sehingga ketika tim BNPB turun ke lokasi untuk verifikasi terdata dengan baik," katanya.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Ambon sejak Juni hingga Agustus 2022 menyebabkan banjir dan tanah longsor di wilayah Kecamatan Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Teluk Ambon Baguala, dan Leitimur Selatan.
Baca juga: Legislator Makuku tampung aspirasi warga terdampak banjir
Bencana tersebut berdampak pada 1.192 keluarga yang terdiri atas 4.821 jiwa, dan berdampak pada kerusakan pemukiman masyarakat, yakni rumah rusak 308 unit.
Baca juga: Warga korban banjir di Haruku Maluku dapat bantuan sembako dari JC Management
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Kepala BPBD Kota Ambon di Ambon, Selasa mengatakan, kerugian tersebut meliputi kerusakan seperti fasilitas umum jalan dan jembatan serta kerusakan rumah penduduk.
"Rumah rusak akibat bencana di Ambon terdata sebanyak 308 unit rumah secara keseluruhan, belum ditambah kerusakan fasilitas umum," katanya.
Baca juga: BMKG: Hujan lebat berangin berpeluang terjadi di sejumlah provinsi, termasuk Malut dan Maluku
Ia menjelaskan, BPBD seluruh kabupaten kota di Maluku bersama Dinas PUPR, PRKP, Dishub dikoorlldinir Komisi 3 DPRD Provinsi Maluku telah mendatangi Kementerian PUPR dan BNPB terkait bencana di Provinsi Maluku.
Tahap selanjutnya, BPBD Kota Ambon akan melengkapi dokumen dan tim BNPB melakukan verifikasi di lapangan.
"Kita harus memilah kerusakan karena ada fasilitas yang menjadi tanggung jawab Pemkot Ambon, Pemprov Maluku, Balai Wilayah Sungai, dan Balai Jalan, sehingga ketika tim BNPB turun ke lokasi untuk verifikasi terdata dengan baik," katanya.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Ambon sejak Juni hingga Agustus 2022 menyebabkan banjir dan tanah longsor di wilayah Kecamatan Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Teluk Ambon Baguala, dan Leitimur Selatan.
Baca juga: Legislator Makuku tampung aspirasi warga terdampak banjir
Bencana tersebut berdampak pada 1.192 keluarga yang terdiri atas 4.821 jiwa, dan berdampak pada kerusakan pemukiman masyarakat, yakni rumah rusak 308 unit.
Baca juga: Warga korban banjir di Haruku Maluku dapat bantuan sembako dari JC Management
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022