Ambon (ANTARA) - Perumahan nasional (Perumnas) di kawasan Waiheru, Ambon, Maluku tergenang banjir akibat diguyur hujan deras sehari penuh.
"Kepada warga saya berpesan untuk tetap waspada dan berhati-hati karena cuaca di Kota Ambon sedang tidak baik-baik saja," kata Ketua RT 020/RW 008 Perumnas Waiheru M. Hidayat, di Ambon, Kamis.
Berdasarkan pantauan banjir yang terjadi di Perumnas Waiheru, itu menyebabkan hampir seluruh rumah warga tergenang luapan air sungai karena debit air yang kian meningkat.
"Air kali meluap keluar hingga menyebabkan banjir ke perumahan warga yang tinggal di sekitar wilayah RT 020/RW 008," kata Hidayat.
Selain itu kata dia luapan air sungai tersebut juga membawa lumpur serta sampah plastik. Warga pun panik dan berhamburan keluar rumah dan mengevakuasi barang-barang berharga yang dimiliki.
"Mereka juga menutup celah-celah air dengan alat seadanya agar air tak semakin menggenangi rumahnya," katanya.
Padahal menurut Hidayat pihaknya telah gencar menyosialisasikan program untuk tidak membuang sampah di sungai.
"Memang agak susah untuk menyadarkan para warga. Namun, jika konsisten perlahan pasti warga akan sadar untuk tak membuang sampah ke sungai, apalagi dengan situasi banjir seperti ini," ucapnya.
Hingga kini warga setempat masih mewaspadai hujan deras yang dapat mengakibatkan air sungai meluap.
"Tidur pun harus tetap waspada agar dapat mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan," kata salah satu warga, Ahmad Nasir.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maluku telah mengeluarkan peringatan dini terkait waspada hujan dengan intensitas lebat di wilayah Kota Ambon, Kabupaten Buru Selatan, Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur.
Menanggapi cuaca buruk dan banjir yang sedang terjadi pada beberapa titik di Kota Ambon, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon pun telah membentuk posko darurat, berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait guna tindakan penanggulangan bencana, yakni melaksanakan penanggulangan bencana bagi masyarakat yang terdampak bencana dengan memberikan bantuan logistik.
BPBD juga mengimbau masyarakat untuk waspada curah hujan yang tinggi beberapa hari ke depan, terutama masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.
"Sewaktu-waktu bencana bisa datang, karena itu masyarakat yang tinggal di lereng bukit dan bantaran sungai untuk waspada jika curah hujan tinggi dengan mencari tempat aman untuk menyelamatkan diri," kata Kepala BPBD Kota Ambon Fahmi Salatalohy
BPBD mengimbau warga mewaspadai potensi bencana alam saat hujan deras turun dalam waktu lama dan segera melaporkan kejadian bencana alam di lingkungan tempat tinggal ke BPBD melalui aparat pemerintah desa.
Warga kota juga bisa melaporkan kejadian bencana melalui layanan pengaduan bencana di nomor 081247474446 atau 08114790173.