BPBD Ambon pangkas pohon rawan tumbang sepanjang jalan kota

Ambon (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon memangkas pohon yang rawan tumbang di sepanjang jalan guna mengantisipasi pohon tumbang saat musim hujan.

"Kami mengambil langkah preventif dengan melakukan pemangkasan pohon rawan tumbang di tepi jalan," kata Kepala BPBD kota Ambon, Fahmi Salatalohy, Senin.

Ia mengatakan langkah itu diambil sebagai respon atas kekhawatiran warga akan risiko tumbangnya pohon selama musim hujan.

Curah hujan di wilayah Ambon diprediksi akan terus meningkat dalam beberapa pekan ke depan, sehingga dilakukan langkah preventif meningkatkan kewaspadaan akan potensi bencana alam yang dapat disebabkan oleh cuaca ekstrem tersebut.

Ia menjelaskan, proses pemangkasan dan perawatan pohon di tepi jalan dilakukan untuk memastikan keamanan lalu lintas dan mencegah kemungkinan kecelakaan akibat tumbangnya pohon.

Selain melakukan pemangkasan rutin, Pemkot Ambon juga menghimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan pohon yang tidak stabil atau berpotensi membahayakan.

"Kami juga berharap ada partisipasi aktif dari masyarakat dalam memantau dan melaporkan kondisi pohon-pohon di sekitar mereka, sebagai bagian dari upaya bersama untuk menjaga keselamatan bersama," ujarnya.

Langkah preventif itu, katanya, diharapkan dapat mengurangi risiko insiden akibat tumbangnya pohon di tengah intensitas curah hujan yang tinggi.

Pemkot Ambon juga terus berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan langkah-langkah yang diambil efektif dan memberikan perlindungan bagi masyarakat.

Tingginya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir di Kota Ambon, mengakibatkan bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah, termasuk tumbangnya pohon yang menimpa seorang pengemudi kendaraan roda empat dan menyebabkan korban tewas.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk waspada curah hujan yang tinggi beberapa hari ke depan, terutama masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.

"Sewaktu-waktu bencana bisa datang, karena itu masyarakat yang tinggal di lereng bukit dan bantaran sungai untuk waspada jika curah hujan tinggi dengan mencari tempat aman untuk selamatkan diri," katanya.*