Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) akhirnya menyelesaikan dan meresmikan pemakaian jembatan di Ohoi Waurtahit Kecamatan Kei Besar, salah satu jembatan yang ambruk akibat bencana alam pada 2021.

Peresmian jembatan Ohoi Waurtahit ditandai pengguntingan pita oleh Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku Pdt. E. T. Maspaitella dan didampingi langsung oleh Bupati Malra M Thaher Hanubun, Rabu (5/10).

Bupati Thaher dalam sambutannya mengungkapkan, akibat bencana alam, jembatan Waurtahit ambruk pada tahun 2021 dan Pemda langsung menyikapinya dengan serius.

Baca juga: Jembatan Darurat Reyamru Dikerjakan, Bupati Malra: Terima Kasih Pemprov & DPRD Maluku

"Ambruk tahun 2021 karena bencana alam, saat itu saya datang dan lihat langsung kondisinya, sehingga kami langsung menyurati DPRD dan keluar persetujuan makan pekerjaan segera dilakukan dan akhirnya dapat kita nikmati saat ini," ungkap Thaher.

Jembatan ini sebut Thaher, menjadi salah satu penghubung untuk masyarakat baik  masuk maupun keluar Ohoi Waurtahit sehingga perlu disikapi secara langsung.

Tindakan yang sama juga dilakukan pada jembatan-jembatan yang ambruk akibat bencana di Kei Besar di antaranya jembatan Reyamru dan jembatan Wer Farawaf dimana saat ini jembatan darurat sudah dibangun dan dimanfaatkan, imbuhnya.

Baca juga: Penanganan darurat jembatan Kali Mala Malteng terkendala hujan lebat

Rumah Sakit Pratama Kei Besar

Bupati Thaher dikesempatan yang sama menyinggung tentang rencana pembangunan Rumah Sakit Pratama yang representatif di Kei Besar pada tahun 2023 yang menjadi kerinduan masyarakat.

"Tahun 2023 akan kita bangun Rumah Sakit Pratama Kei Besar, dimana pembebasan lahan sudah kita lakukan dan akan dimulai dengan lelang perencanaannya tahun ini, kemudian dilanjutkan pembangunannya tahun 2023," ujar Thaher.

Thaher kemudian menandaskan bahwa, upaya adanya satu Rumah Sakit Paratama di Kei Besar itu diusahakan dari tahun 2019, sehingga dimasukan dalam Perpres 18 tahun 2020 dengan rekomendasi Gubernur Maluku yang pada akhirnya akan dibangun pada tahun 2023.

Baca juga: Polisi dan warga Hative bangun jembatan rusak akibat banjir di Ambon

Adanya Perpres 18 tahun 2020 tentang wilayah Kei Besar masuk dalam Lokasi Prioritas (Lokpri) Kawasan Strategi Nasional Tertentu (KSNT) dan menjadi pintu gerbang Indonesia, maka Malra khususnya Kei Besar mendapat kemudahan-kemudahan dari Pempus untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan kita.

"Perhatian Pemda ke Kei Besar itu sangat luar biasa, dimana kami tidak menghitung seberapa besar apa yang kami bangun, tapi berapa kebutuhan yang dibutuhkan Kei Besar." pungkas Thaher.

Baca juga: Baru diresmikan Pangdam Pattimura, Jembatan gantung Togola atasi keterisolasian di Halmahera Barat

Pewarta: Siprianus Yanyaan

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022