Pelayanan kesehatan memadai yang menjadi kerinduan seluruh masyarakat telah terjawab dengan diresmikannya Puskesmas Rahangiar di Kecamatan Kei Besar Selatan Barat, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).
Puskesmas Rahangiar diresmikan langsung oleh Bupati Maluku Tenggara (Malra) M Thaher Hanubun, Kamis. Turut menyaksikan Kapolres Malra, Kepala Dinas Kesehatan serta sejumlah Pimpinan OPD, Camat, Kepala Ohoi dan masyarakat Kei Besar Selatan Barat.
Thaher dalam sambutannya mengungkapkan, "setiap pembangunan sarana dan prasarana di Pulau Kei Besar tantangannya luar biasa, tetapi saya ada saat ini dengan satu niat yakni, apa yang kalian rasakan selama ini sakit, tapi bagi saya perih, maka saya dengan dukungan semua pihak mengejar ketertinggalan di daerah ini,".
Baca juga: Bupati Malra Resmikan Jembatan dan Singgung Rencana Pembangunan RS Pratama Kei Besar
Selama ini, ia mengatakan untuk memperjuangkan Kei Besar dalam segi infrastruktur itu sulit, maka Pemkab Malra berupaya untuk membuat Kei Besar menjadi wilayah perbatasan dan menjadi Lokasi Prioritas (Lokpri). Dan itu terjawab dengan diterbitkannya Perpres 18 tahun 2020 yang memuat wilayah Kei Besar menjadi wilayah perbatasan dan Lokpri.
"Adanya Perpres tersebut dengan sendirinya kita dipermudah untuk mengajukan anggaran ke pemerintah pusat untuk pembangunan di wilayah Kei Besar karena Lokpri yang sudah ditetapkan," kata Thaher.
Hasilnya, adanya Puskesmas representatif yang dibiayai oleh anggaran negara, serta pembangunan-pembangunan lainnya, baik listrik, jaringan telkomsel, air bersih, serta infrastruktur jalan. Untuk pembangunan jalan tahun ini Malra diberi alokasi Rp184 miliar, di mana 90 persen dibangun di Pulau Kei Besar.
Bahkan sebut Thaher, tahun depan yakni 2023, untuk pembangunan infrastruktur di Provinsi Maluku, Malra yang terbesar anggarannya.
"Besar harapan saya adanya puskesmas ini SDM yang bekerja disini tetap dengan semangat untuk benar-benar melayani masyarakat dan bagi masyarakat Kei Besar Selatan Barat agar dapat memanfaatkan fasilitas dan mampu menjaganya kedepan," pinta Thaher.
Baca juga: Bupati Malra Pastikan Pembangunan Dua Rumah Warga Tidak Layak Huni Di Soinrat
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Malra, dr Katrinje Notanubun dalam laporannya menjelaskan tentang berdirinya Puskesmas Rahangiar dan sejumlah terobosan pelayanan kesehatan di Kei Besar Selatan Barat
"Berawal dari pengembangan puskesmas pembantu di Ohoi Fer menjadi Puskesmas Fer yang pembangunan fisiknya tahun 2015, namun belum mempunyai izin operasional puskesmas, barulah tahun 2018 Kementerian Kesehatan melalui pusat data dan informasi menerbitkan izin operasional puskesmas rawat jalan Fer Kecamatan Kei Besar Selatan Barat," ungkap Katrinje.
Saat itu bangunannya tidak dimanfaatkan dengan baik sehingga mengalami kerusakan, sehingga Bupati Thaher telah berkesempatan secara langsung meninjau Puskesmas ini dan memberikan anggaran rehabilitasi melalui APBD di tahun 2019.
Namun, di tahun 2021 puskesmas yang sebelumnya berlokasi di Ohoi Fer tersebut, dibangun kembali di Ohoi Rahangiar di atas lahan satu hektar menggunakan anggaran DAK Fisik Kementrian Kesehatan sebesar Rp7 miliar lebih untuk bangunan dua lantai.
Untuk mendukung Puskesmas itu juga dibangun dua rumah dinas senilai Rp434 juta, peralatan kesehatan senilai Rp156 juta, dan puskesmas keliling atau spet laut satu unit senilai Rp984 juta, sehingga total anggaran tahun 2021 yang dikucurkan untuk bidang kesehatan di Kecamatan ini sebesar Rp8,7 miliar.
Baca juga: Warga Kecamatan Hoat Sorbay bisa nikmati layanan air bersih, Bupati Malra: dukung terus program pemerintah
Selain itu, untuk melakukan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, SDM kesehatan yang bekerja di puskesmas ini berjumlah 40 orang, dengan rincian ASN 22 orang, non ASN 10 orang, dan Tenaga Nusantara Sehat berjumlah 8 orang.
Terkait, perubahan nama Puskesmas Fer menjadi Puskesmas Rahangiar itu berdasarkan surat Sekjen Kemenkes RI nomor IR 0301/2/3347/22 tentang pemutakhiran data Puskesmas berupa perubahan nama dan lokasi Puskesmas Fer sebelumnya menjadi Puskesmas Rahangiar dan berlokasi di Ohoi Rahangiar Kecamatan Kei Besar Selatan Barat.
Katrinje mengapresiasi semua pihak yang telah membantu hingga telah berdirinya Puskesmas Rahangiar.
"Kami mengapresiasi Bupati Malra atas arahan, bimbingan, pendampingan, kepada kami Dinas Kesehatan baik pada saat penetapan lokasi, peninjauan dan pembebasan lahan, serta pengawalan usulan perencanaan anggaran ke Bappenas, Pemerintah Kecamatan dan Ohoi, pemilik lahan serta masyarakat," tutup Katrinje.
Baca juga: Bupati Maluku Tenggara Sambut Baik Kajian Risiko Bencana, perkuat upaya mitigasi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Puskesmas Rahangiar diresmikan langsung oleh Bupati Maluku Tenggara (Malra) M Thaher Hanubun, Kamis. Turut menyaksikan Kapolres Malra, Kepala Dinas Kesehatan serta sejumlah Pimpinan OPD, Camat, Kepala Ohoi dan masyarakat Kei Besar Selatan Barat.
Thaher dalam sambutannya mengungkapkan, "setiap pembangunan sarana dan prasarana di Pulau Kei Besar tantangannya luar biasa, tetapi saya ada saat ini dengan satu niat yakni, apa yang kalian rasakan selama ini sakit, tapi bagi saya perih, maka saya dengan dukungan semua pihak mengejar ketertinggalan di daerah ini,".
Baca juga: Bupati Malra Resmikan Jembatan dan Singgung Rencana Pembangunan RS Pratama Kei Besar
Selama ini, ia mengatakan untuk memperjuangkan Kei Besar dalam segi infrastruktur itu sulit, maka Pemkab Malra berupaya untuk membuat Kei Besar menjadi wilayah perbatasan dan menjadi Lokasi Prioritas (Lokpri). Dan itu terjawab dengan diterbitkannya Perpres 18 tahun 2020 yang memuat wilayah Kei Besar menjadi wilayah perbatasan dan Lokpri.
"Adanya Perpres tersebut dengan sendirinya kita dipermudah untuk mengajukan anggaran ke pemerintah pusat untuk pembangunan di wilayah Kei Besar karena Lokpri yang sudah ditetapkan," kata Thaher.
Hasilnya, adanya Puskesmas representatif yang dibiayai oleh anggaran negara, serta pembangunan-pembangunan lainnya, baik listrik, jaringan telkomsel, air bersih, serta infrastruktur jalan. Untuk pembangunan jalan tahun ini Malra diberi alokasi Rp184 miliar, di mana 90 persen dibangun di Pulau Kei Besar.
Bahkan sebut Thaher, tahun depan yakni 2023, untuk pembangunan infrastruktur di Provinsi Maluku, Malra yang terbesar anggarannya.
"Besar harapan saya adanya puskesmas ini SDM yang bekerja disini tetap dengan semangat untuk benar-benar melayani masyarakat dan bagi masyarakat Kei Besar Selatan Barat agar dapat memanfaatkan fasilitas dan mampu menjaganya kedepan," pinta Thaher.
Baca juga: Bupati Malra Pastikan Pembangunan Dua Rumah Warga Tidak Layak Huni Di Soinrat
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Malra, dr Katrinje Notanubun dalam laporannya menjelaskan tentang berdirinya Puskesmas Rahangiar dan sejumlah terobosan pelayanan kesehatan di Kei Besar Selatan Barat
"Berawal dari pengembangan puskesmas pembantu di Ohoi Fer menjadi Puskesmas Fer yang pembangunan fisiknya tahun 2015, namun belum mempunyai izin operasional puskesmas, barulah tahun 2018 Kementerian Kesehatan melalui pusat data dan informasi menerbitkan izin operasional puskesmas rawat jalan Fer Kecamatan Kei Besar Selatan Barat," ungkap Katrinje.
Saat itu bangunannya tidak dimanfaatkan dengan baik sehingga mengalami kerusakan, sehingga Bupati Thaher telah berkesempatan secara langsung meninjau Puskesmas ini dan memberikan anggaran rehabilitasi melalui APBD di tahun 2019.
Namun, di tahun 2021 puskesmas yang sebelumnya berlokasi di Ohoi Fer tersebut, dibangun kembali di Ohoi Rahangiar di atas lahan satu hektar menggunakan anggaran DAK Fisik Kementrian Kesehatan sebesar Rp7 miliar lebih untuk bangunan dua lantai.
Untuk mendukung Puskesmas itu juga dibangun dua rumah dinas senilai Rp434 juta, peralatan kesehatan senilai Rp156 juta, dan puskesmas keliling atau spet laut satu unit senilai Rp984 juta, sehingga total anggaran tahun 2021 yang dikucurkan untuk bidang kesehatan di Kecamatan ini sebesar Rp8,7 miliar.
Baca juga: Warga Kecamatan Hoat Sorbay bisa nikmati layanan air bersih, Bupati Malra: dukung terus program pemerintah
Selain itu, untuk melakukan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, SDM kesehatan yang bekerja di puskesmas ini berjumlah 40 orang, dengan rincian ASN 22 orang, non ASN 10 orang, dan Tenaga Nusantara Sehat berjumlah 8 orang.
Terkait, perubahan nama Puskesmas Fer menjadi Puskesmas Rahangiar itu berdasarkan surat Sekjen Kemenkes RI nomor IR 0301/2/3347/22 tentang pemutakhiran data Puskesmas berupa perubahan nama dan lokasi Puskesmas Fer sebelumnya menjadi Puskesmas Rahangiar dan berlokasi di Ohoi Rahangiar Kecamatan Kei Besar Selatan Barat.
Katrinje mengapresiasi semua pihak yang telah membantu hingga telah berdirinya Puskesmas Rahangiar.
"Kami mengapresiasi Bupati Malra atas arahan, bimbingan, pendampingan, kepada kami Dinas Kesehatan baik pada saat penetapan lokasi, peninjauan dan pembebasan lahan, serta pengawalan usulan perencanaan anggaran ke Bappenas, Pemerintah Kecamatan dan Ohoi, pemilik lahan serta masyarakat," tutup Katrinje.
Baca juga: Bupati Maluku Tenggara Sambut Baik Kajian Risiko Bencana, perkuat upaya mitigasi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022