Sejumlah penggiat lingkungan dari Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (Samurai) Maluku Utara berkolaborasi dengan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) membersihkan pantai dan perairan kota Ternate dari sampah.

"Saat pembersihan pantai, kami me
Sampah kiriman berasal dari kalimati saat musim hujan, masuk hingga ke pantai dan perairan kota Ternate dipenuni sampah plastik (Abdul Fatah)
nemukan kawasan pesisir dipenuhi sampah plastik jenis botol, tentunya tidak ada kesadaran masyarakat dan buruknya pengelolaan sampah yang di Kota Ternate menyebabkan warga membuang sampah ke saluran air dan terbawa hingga ke perairan," kata Koordinator Advoksi Samurai, Wandi Riswanto di Ternate, Selasa.

Dia menjelaskan, kegiatan Samurai dan ESN ini merespon banyaknya timbunan sampah ilegal di kota Ternate.

Sedangkan, Peneliti ESN Prigi Arisandi menyatakan, dari 500 sampah yang dipunggut di kampung makasar kecamatan Ternate tengah ditemukan lima produsen yang paling banyak sampah bertebaran di pantai dan perairan Ternate diantaranya Mayora (40,6%), Unilever (14,4%), Danone (11,6%), Indofood (5,8%), Wings (4,7%), sedangkan produsen lainnya  21,9% seperti nestle, coca-cola, santos, nabati.

"Produsen -produsen ini harus bertanggung jawab untuk mengolah dan membersihkan sampah-sampah yang teronggok dan mencemari perairan Kota Ternate," ujarnya.

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, menyatakan, pihaknya telah mengerahkan personel bersama-sama masyarakat setempat untuk membersihkan kawasan kalimati, guna mencegah semakin membludak sampah di kawasan perairan Ternate, terutama di musim penghujan.

Kepala DLH Ternate, Tony Pontoh mengatakan, jajaran di DLH bersama aparatur kelurahan setempat telah bersihkan sampah di kawaswan kalimati, karena saat musim hujan air yang menggenangi kalimati membawa sampah dan mencemari keindahan laut Ternate.

Menurut dia, pihaknya setiap sepekan menerjunkan personel di kawasan-kawasan rawan sampah untuk dibersihkan, terutama di kawasan kalimati seperti Tugurara dan Maliaro.

Sebab, sampah yang menumpuk di kalimati jika dibiarkan akan terbawa banjir saat musim penghujan hingga ke laut, sehingga mencemari laut Ternate.

Baca juga: Pemkot Ternate sediakan 50 kendaraan roda tiga atasi masalah sampah, begini penjelasannya

Oleh karena itu, Tony Pontoh berharap seluruh aparatur di tingkat kelurahan maupun kecamatan untuk intensif melakukan pengawasan, menyusul banyaknya sampah bertebaran di tempat umum.

"Kami meminta agar adanya kesadaran dari masyarakat dalam mendukung Ternate kota bersih, sehingga areal yang tidak kosong maupun kali mati tidak dijadikan sebagai tempat sampah," katanya.

Di samping itu, masih ada warga yang memanfaatkan lokasi kosong dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah dan terkesan seperti tempat yang kumuh, sehingga, berbagai areal publik yang tidak bisa dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah telah dimanfaatkan warga untuk membuang sampah, sehingga terlihat sangat semrawut.

Baca juga: DLH Ternate kerahkan personel bersihkan kawasan Kalimati, bersihkan sampah kiriman

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022