Pemerintah Kota Ambon, Provinsi Maluku, menggalakkan pemenuhan gizi keluarga melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena menyatakan, semua potensi Pemkot dilakukan untuk mengatasi stunting, karena tugas utama pemerintah adalah mempersiapkan generasi bangsa yang memiliki kualitas intelegensi yang dimulai dari anak-anak.
"Jika kita gagal melaksanakan, maka pada waktunya tidak punya harapan bagaimana munculnya generasi yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan, karena itu penurunan stunting menjadi hal yang penting," katanya di Ambon, Rabu.
Baca juga: Maluku kampanyekan konsumsi ikan untuk cegah "stunting", gelar lomba masak
Dikatakannya, tahun 2022 Pemkot Ambon telah menetapkan 38 desa, negeri dan kelurahan sebagai lokus stunting dengan verifikasi terhadap 13.122 anak dan terdapat 600 anak stunting.
Setelah dilakukan validasi data hingga Oktober 2022 masih terdapat 510 anak stunting di lima kecamatan di Kota Ambon.
"Menurunkan angka stunting diperlukan komitmen bersama, dimana seluruh rangkaian kegiatan percepatan penurunan stunting dilaksanakan secara holistik, integratif, tematik, dan spasial, serta mengedepankan kualitas pelaksanaan melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi, di seluruh desa, negeri dan Kelurahan bersama mitra kerja serta pemangku kepentingan," ujarnya.
Pelaksanaan program Dashat, pihaknya menyambut baik serta memberikan apresiasi sebagai wujud kepedulian semua pihak dalam penurunan stunting di Kota Ambon.
Baca juga: Ketua PKK Tri Tito Karnavian salurkan bantuan untuk warga di Ambon
“Pengertian dapur sehat dapat kita maknai sebagai penyediaan makanan dengan bahan pangan lokal yang higienis dan bergizi tinggi yang ada di sekitar kita walaupun sederhana memiliki nilai gizi yang cukup bagi kebutuhan ibu menyusui dan bayi,” ujarnya.
Penjabat Ketua TP PKK Ambon, Lisa Wattimena mengatakan, masih ada anak-anak yang ketika berada dalam kandungan, mengalami persoalan kurang gizi, karena itu peran ibu sangat penting dalam menghadirkan bayi yang sehat di tengah keluarga.
“Ada sebagian orang tua yang belum memahami bagaimana pemberian nutrisi yang diperlukan seorang balita. sehingga stunting kini masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak di bawah usia dua tahun," katanya.
Program Dashat, DPPKB kota Ambon bekerja sama dengan TP-PKK, guna menambah wawasan dan pengetahuan bahwa dapur sehat itu penting untuk mengatasi stunting.
“Asupan gizi yang baik bukan hanya terletak pada banyaknya makanan kemasan yang dipajang di etalase market atau pasar swalayan, akan tetapi makanan sehat itu ada di sekitar kita, manfaatkan itu sebagai lumbung pangan keluarga," katanya.
Baca juga: BKKBN Malut menggelar monev stunting di Kabupaten Pulau Taliabu
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena menyatakan, semua potensi Pemkot dilakukan untuk mengatasi stunting, karena tugas utama pemerintah adalah mempersiapkan generasi bangsa yang memiliki kualitas intelegensi yang dimulai dari anak-anak.
"Jika kita gagal melaksanakan, maka pada waktunya tidak punya harapan bagaimana munculnya generasi yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan, karena itu penurunan stunting menjadi hal yang penting," katanya di Ambon, Rabu.
Baca juga: Maluku kampanyekan konsumsi ikan untuk cegah "stunting", gelar lomba masak
Dikatakannya, tahun 2022 Pemkot Ambon telah menetapkan 38 desa, negeri dan kelurahan sebagai lokus stunting dengan verifikasi terhadap 13.122 anak dan terdapat 600 anak stunting.
Setelah dilakukan validasi data hingga Oktober 2022 masih terdapat 510 anak stunting di lima kecamatan di Kota Ambon.
"Menurunkan angka stunting diperlukan komitmen bersama, dimana seluruh rangkaian kegiatan percepatan penurunan stunting dilaksanakan secara holistik, integratif, tematik, dan spasial, serta mengedepankan kualitas pelaksanaan melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi, di seluruh desa, negeri dan Kelurahan bersama mitra kerja serta pemangku kepentingan," ujarnya.
Pelaksanaan program Dashat, pihaknya menyambut baik serta memberikan apresiasi sebagai wujud kepedulian semua pihak dalam penurunan stunting di Kota Ambon.
Baca juga: Ketua PKK Tri Tito Karnavian salurkan bantuan untuk warga di Ambon
“Pengertian dapur sehat dapat kita maknai sebagai penyediaan makanan dengan bahan pangan lokal yang higienis dan bergizi tinggi yang ada di sekitar kita walaupun sederhana memiliki nilai gizi yang cukup bagi kebutuhan ibu menyusui dan bayi,” ujarnya.
Penjabat Ketua TP PKK Ambon, Lisa Wattimena mengatakan, masih ada anak-anak yang ketika berada dalam kandungan, mengalami persoalan kurang gizi, karena itu peran ibu sangat penting dalam menghadirkan bayi yang sehat di tengah keluarga.
“Ada sebagian orang tua yang belum memahami bagaimana pemberian nutrisi yang diperlukan seorang balita. sehingga stunting kini masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak di bawah usia dua tahun," katanya.
Program Dashat, DPPKB kota Ambon bekerja sama dengan TP-PKK, guna menambah wawasan dan pengetahuan bahwa dapur sehat itu penting untuk mengatasi stunting.
“Asupan gizi yang baik bukan hanya terletak pada banyaknya makanan kemasan yang dipajang di etalase market atau pasar swalayan, akan tetapi makanan sehat itu ada di sekitar kita, manfaatkan itu sebagai lumbung pangan keluarga," katanya.
Baca juga: BKKBN Malut menggelar monev stunting di Kabupaten Pulau Taliabu
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022