Tarian Cakalele, salah satu tradisi masyarakat Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah dapat diangkat menjadi objek pariwisata yang menarik kunjungan wisatawan.
"Cakalele merupakan acara adat dan bisa dikembangkan sebagai objek wisata yang mengangkat sektor pariwisata dan budaya di Kecamatan Pulau Haruku maka saya minta dukungan semua pihak," kata Penjabat Bupati Maluku Tengah, Muhamat Marasabessy di Ambon, Jumat.
Penjelasan Pj Bupati Maluku Tengah disampaikan dalam rapat bersama Kapolresta Pulau Ambon dan PP Lease, Kombespol Raja Arthur Simamora serta Dandim 1504 Pulau Ambon Kolonel (Inf) Philian Sambril dengan para raja atau kepala pemerintahan negeri Kecamatan Pulau Haruku.
Tradisi masyarakat adat Pelauw dalam bentuk Cakalele tersebut dijadwalkan berlangsung pada tanggal 8-9 Desember 2022.
Baca juga: Kemendikbudristek dukung pelestarian tarian Cakalele di Pulau Banda, khasanah budaya Maluku
Menurut dia, kegiatan Cakalele dapat dilaksanakan dengan meriah dan ke depannya akan dikembangkan pada semua lokasi yang ada di Kecamatan Pulau Haruku.
"Kalau Pulau Haruku menjadi destinasi wisata maka tentunya berdampak pada peningkatan perekonomian warga," ujarnya.
Kapolresta Pulau Ambon, Kombespol Raja Arthur Simamora mengatakan, tujuan pertemuan hari ini yang paling utama adalah semua pihak harus menyatukan persepsi.
"Hal ini perlu dilakukan karena sebelumnya kita pernah terpuruk akibat terjadinya konflik di Pulau Haruku antara beberapa negeri, maka lewat kegiatan budaya ke depannya tercipta stigma positif tentang Pulau Haruku," tandas Kapolresta.
Kepolisian akan memastikan betul keamanan yang ada di Pulau Haruku terkhusus pada pelaksanaan kegiatan Cakalele nanti di Negeri Pelauw.
Dia mengatakan, ajang budaya adat Cakalele ini harus dapat dibudayakan sehingga mempunyai makna serta nilai untuk menjadi suatu aset pariwisata.
Sementara Komandan Kodim 1504 Kolonel (Inf) Philian Sambril mengatakan, Cakalele merupakan warisan budaya atau tradisi yang menjadi kearifan lokal dan menjadi kebanggaan warga Negeri Pelauw secara khusus dan Pulau Haruku pada umumnya.
"Tentunya kami dari aparat TNI juga sangat mengutamakan segi keamanan, namun kami sangat mengharapkan kerja sama dari semua pihak dan pengamanan bukan berarti suatu kegiatan tidak aman tetapi dalam artian membantu kelancaran suatu kegiatan," tegasnya.
Semoga kegiatan ini merupakan suatu kebanggaan dan kecintaan terhadap adat istiadat dan budaya baik warga Pelauw maupun Pulau Haruku pada umumnya sehingga akan timbul rasa memiliki.
Baca juga: Kodam Beri Bantuan Kepada Isteri Mantan Penari Cakalele
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Cakalele merupakan acara adat dan bisa dikembangkan sebagai objek wisata yang mengangkat sektor pariwisata dan budaya di Kecamatan Pulau Haruku maka saya minta dukungan semua pihak," kata Penjabat Bupati Maluku Tengah, Muhamat Marasabessy di Ambon, Jumat.
Penjelasan Pj Bupati Maluku Tengah disampaikan dalam rapat bersama Kapolresta Pulau Ambon dan PP Lease, Kombespol Raja Arthur Simamora serta Dandim 1504 Pulau Ambon Kolonel (Inf) Philian Sambril dengan para raja atau kepala pemerintahan negeri Kecamatan Pulau Haruku.
Tradisi masyarakat adat Pelauw dalam bentuk Cakalele tersebut dijadwalkan berlangsung pada tanggal 8-9 Desember 2022.
Baca juga: Kemendikbudristek dukung pelestarian tarian Cakalele di Pulau Banda, khasanah budaya Maluku
Menurut dia, kegiatan Cakalele dapat dilaksanakan dengan meriah dan ke depannya akan dikembangkan pada semua lokasi yang ada di Kecamatan Pulau Haruku.
"Kalau Pulau Haruku menjadi destinasi wisata maka tentunya berdampak pada peningkatan perekonomian warga," ujarnya.
Kapolresta Pulau Ambon, Kombespol Raja Arthur Simamora mengatakan, tujuan pertemuan hari ini yang paling utama adalah semua pihak harus menyatukan persepsi.
"Hal ini perlu dilakukan karena sebelumnya kita pernah terpuruk akibat terjadinya konflik di Pulau Haruku antara beberapa negeri, maka lewat kegiatan budaya ke depannya tercipta stigma positif tentang Pulau Haruku," tandas Kapolresta.
Kepolisian akan memastikan betul keamanan yang ada di Pulau Haruku terkhusus pada pelaksanaan kegiatan Cakalele nanti di Negeri Pelauw.
Dia mengatakan, ajang budaya adat Cakalele ini harus dapat dibudayakan sehingga mempunyai makna serta nilai untuk menjadi suatu aset pariwisata.
Sementara Komandan Kodim 1504 Kolonel (Inf) Philian Sambril mengatakan, Cakalele merupakan warisan budaya atau tradisi yang menjadi kearifan lokal dan menjadi kebanggaan warga Negeri Pelauw secara khusus dan Pulau Haruku pada umumnya.
"Tentunya kami dari aparat TNI juga sangat mengutamakan segi keamanan, namun kami sangat mengharapkan kerja sama dari semua pihak dan pengamanan bukan berarti suatu kegiatan tidak aman tetapi dalam artian membantu kelancaran suatu kegiatan," tegasnya.
Semoga kegiatan ini merupakan suatu kebanggaan dan kecintaan terhadap adat istiadat dan budaya baik warga Pelauw maupun Pulau Haruku pada umumnya sehingga akan timbul rasa memiliki.
Baca juga: Kodam Beri Bantuan Kepada Isteri Mantan Penari Cakalele
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022