Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon terus berupaya mengatasi terjadinya kecelakaan di laut dengan memberikan pelatihan metode evakuasi medis laut (EML) kepada 80 mahasiswa D3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Kemenkes Maluku Husada.
"Metode EML ini sangat penting diketahui termasuk oleh tenaga kesehatan karena merupakan salah satu cara untuk menangani kecelakaan yang terjadi di laut," kata Komandan Lantamal IX Ambon, Brigjen TNI Said Latuconsina di Ambon, Senin.
Sebanyak 80 mahasiswa D3 Kebidanan Stikes Kemenkes Maluku Husada telah mengikuti pelatihan EML sejak pekan lalu berupa materi di kelas, sedangkan praktik langsung di laut baru dimulai pada Minggu (4/12) 2022 di perairan sekitar markas komando (Mako) Lantamal Ambon.
Dia berharap para mahasiswa dapat menguasai metode EML dengan baik sebagai salah satu cara penyelamatan diri paling efektif saat terjadi kecelakaan di laut, maupun saat menolong para korban yang lain.
Baca juga: Lantamal IX Ambon ajarkan prosedur keamanan menyelam tradisional
Beberapa materi yang dilatih kepada para mahasiswa antara lain, evakuasi korban tenggelam menggunakan tandu air, penanganan korban tenggelam dengan perahu karet, resusitasi jantung paru (RJP), serta teknik mengapung Uitemate.
Latihan itu ditangani langsung oleh para instruktur tim Kesehatan Lantamal IX Ambon yang sudah berpengalaman dengan dibantu perahu karet dari Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal Ambon.
Baca juga: Lantamal IX Ambon luncurkan ambulans laut untuk dukung pelayanan kesehatan warga
"Para mahasiswa bisa belajar dan mengambil pengalaman kali ini dengan hasil yang maksimal dan mereka siap jika terjadi kecelakaan di laut," kata salah seorang instruktur, Kapten Laut (K) Agus Wijaya.
Agus yang juga dosen di Stikes Maluku Husada berharap dengan terlaksananya pelatihan tersebut mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman yang berharga dan dapat dipraktekkan setelah lulus dari pendidikan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI-AL latih evakuasi media laut kepada mahasiswa Stikes Maluku
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Metode EML ini sangat penting diketahui termasuk oleh tenaga kesehatan karena merupakan salah satu cara untuk menangani kecelakaan yang terjadi di laut," kata Komandan Lantamal IX Ambon, Brigjen TNI Said Latuconsina di Ambon, Senin.
Sebanyak 80 mahasiswa D3 Kebidanan Stikes Kemenkes Maluku Husada telah mengikuti pelatihan EML sejak pekan lalu berupa materi di kelas, sedangkan praktik langsung di laut baru dimulai pada Minggu (4/12) 2022 di perairan sekitar markas komando (Mako) Lantamal Ambon.
Dia berharap para mahasiswa dapat menguasai metode EML dengan baik sebagai salah satu cara penyelamatan diri paling efektif saat terjadi kecelakaan di laut, maupun saat menolong para korban yang lain.
Baca juga: Lantamal IX Ambon ajarkan prosedur keamanan menyelam tradisional
Beberapa materi yang dilatih kepada para mahasiswa antara lain, evakuasi korban tenggelam menggunakan tandu air, penanganan korban tenggelam dengan perahu karet, resusitasi jantung paru (RJP), serta teknik mengapung Uitemate.
Latihan itu ditangani langsung oleh para instruktur tim Kesehatan Lantamal IX Ambon yang sudah berpengalaman dengan dibantu perahu karet dari Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal Ambon.
Baca juga: Lantamal IX Ambon luncurkan ambulans laut untuk dukung pelayanan kesehatan warga
"Para mahasiswa bisa belajar dan mengambil pengalaman kali ini dengan hasil yang maksimal dan mereka siap jika terjadi kecelakaan di laut," kata salah seorang instruktur, Kapten Laut (K) Agus Wijaya.
Agus yang juga dosen di Stikes Maluku Husada berharap dengan terlaksananya pelatihan tersebut mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman yang berharga dan dapat dipraktekkan setelah lulus dari pendidikan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI-AL latih evakuasi media laut kepada mahasiswa Stikes Maluku
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022