Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena menyatakan, operasi pasar murah merupakan solusi untuk menekan laju inflasi yang cukup tinggi.
Evaluasi yang dilakukan Kemendagri juga BPS Provinsi Maluku mencatat Kota Ambon dalam mengalami inflasi cukup tinggi di angka 6,64 persen (year of year), dan 1,15 persen (month of month).
"Sebenarnya upaya Pemkot Ambon untuk menekan laju inflasi ini sudah cukup baik, melalui operasi pasar murah yang dilaksanakan pada pekan kedua dan keempat setiap bulan di sejumlah lokasi pasar tradisional di Ambon," katanya di Ambon, Rabu.
Baca juga: Pemkot Ambon bagikan tanaman cabai, upaya kendalikan inflasi
Ia mengatakan, selain operasi pasar kebijakan lain yang dilakukan adalah memberikan subsidi transportasi kepada distributor dan juga kepada para petani yang memiliki kontribusi besar terhadap ketersediaan komoditas atau barang kebutuhan pokok.Semua kita lakukan untuk menekan laju inflasi di Kota Ambon.
Kegiatan pasar murah menjelang hari raya juga dilaksanakan, dengan tujuan membantu masyarakat berpenghasilan rendah, berbelanja kebutuhan pokok menjelang Natal dan tahun baru.
“Selain untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah, juga merupakan salah satu strategi dalam menyikapi kenaikan barang yang terjadi belakangan ini akibat dampak kenaikan harga BBM juga sebagai salah satu langkah untuk menekan laju inflasi di kota ini," katanya.
Baca juga: Pemkot Ambon intensifkan operasi pasar kendalikan inflasi
Bodewin menyatakan, berbagai inovasi juga dilakukan yakni melalui gerakan menanam cabai dan sayuran di pekarangan rumah warga.
Pihaknya juga telah membagikan sebanyak 400 bibit tanaman cabai pada tiga desa dan negeri di Kota Ambon sebagai upaya mengendalikan inflasi.
"Pembagian tanaman cabai merupakan upaya mengajak warga memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah, untuk dijadikan lahan produktif melalui inovasi Kalesang Kintal Kosong atau peduli pekarangan yang kosong dengan menanam buah dan sayuran," katanya.
Baca juga: Wali kota: Jambore PIK Remaja wujudkan generasi Ambon cerdas berencana, perlu didukung
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Evaluasi yang dilakukan Kemendagri juga BPS Provinsi Maluku mencatat Kota Ambon dalam mengalami inflasi cukup tinggi di angka 6,64 persen (year of year), dan 1,15 persen (month of month).
"Sebenarnya upaya Pemkot Ambon untuk menekan laju inflasi ini sudah cukup baik, melalui operasi pasar murah yang dilaksanakan pada pekan kedua dan keempat setiap bulan di sejumlah lokasi pasar tradisional di Ambon," katanya di Ambon, Rabu.
Baca juga: Pemkot Ambon bagikan tanaman cabai, upaya kendalikan inflasi
Ia mengatakan, selain operasi pasar kebijakan lain yang dilakukan adalah memberikan subsidi transportasi kepada distributor dan juga kepada para petani yang memiliki kontribusi besar terhadap ketersediaan komoditas atau barang kebutuhan pokok.Semua kita lakukan untuk menekan laju inflasi di Kota Ambon.
Kegiatan pasar murah menjelang hari raya juga dilaksanakan, dengan tujuan membantu masyarakat berpenghasilan rendah, berbelanja kebutuhan pokok menjelang Natal dan tahun baru.
“Selain untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah, juga merupakan salah satu strategi dalam menyikapi kenaikan barang yang terjadi belakangan ini akibat dampak kenaikan harga BBM juga sebagai salah satu langkah untuk menekan laju inflasi di kota ini," katanya.
Baca juga: Pemkot Ambon intensifkan operasi pasar kendalikan inflasi
Bodewin menyatakan, berbagai inovasi juga dilakukan yakni melalui gerakan menanam cabai dan sayuran di pekarangan rumah warga.
Pihaknya juga telah membagikan sebanyak 400 bibit tanaman cabai pada tiga desa dan negeri di Kota Ambon sebagai upaya mengendalikan inflasi.
"Pembagian tanaman cabai merupakan upaya mengajak warga memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah, untuk dijadikan lahan produktif melalui inovasi Kalesang Kintal Kosong atau peduli pekarangan yang kosong dengan menanam buah dan sayuran," katanya.
Baca juga: Wali kota: Jambore PIK Remaja wujudkan generasi Ambon cerdas berencana, perlu didukung
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022