Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bersama Tim Pengerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Ambon, Maluku, membagikan sebanyak 400 anakan tanaman cabai pada tiga desa dan Negeri di Kota Ambon sebagai upaya mengendalikan inflasi.
"Pembagian tanaman cabai merupakan upaya mengajak warga memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah, untuk dijadikan lahan produktif melalui inovasi Kalesang Kintal Kosong atau peduli pekarangan yang kosong dengan menanam buah dan sayuran," kata Kepala Bappeda Litbang, Enrico Matitaputty, di Ambon, Selasa.
"Salah satu inovasi yang mendukung upaya ketahanan pangan daerah yakni aplikasi berbasis digital Kalesang Kintal Kosong", kata Enrico.
Baca juga: DPRD Maluku koordinasikan persediaan bahan pangan jelang akhir tahun, begini penjelasannya
Ia menyatakan, sebelum mendapat anakan cabai warga diharuskan mendaftar pada aplikasi Kalesang Kintal Kosong.
“Yang pertama masyarakat bisa mendaftar lewat aplikasi, jadi masyarakat bisa mendaftar lewat aplikasi Kalesang Kintal Kosong di Android kemudian setelah itu, mereka harus foto lahannya sehingga lokasi bisa diketahui lalu tim akan turun," katanya.
Ia memaparkan, mekanisme pembagiannya adalah menunggu tanaman cabai tersebut sampai jadi anakan, baru kemudian diserahkan bagi warga yang telah mendaftar.
"Dengan adanya sistem informasi yang mendukung inovasi ini, masyarakat kota Ambon yang memiliki lahan kosong dapat melaporkan kepada Pemkot untuk dibantu mendapatkan benih tanaman," katanya.
Baca juga: Pemprov Maluku stabilkan bahan pokok jelang Natal - Tahun Baru, begini penjelasannya
Ketua TP-PKK, Lisa Wattimena mengungkapkan, anakan tanaman cabai dibagikan di tiga desa dan negeri yaitu Desa Galala, Negeri Passo, dan Dusun Kusu-Kusu Sereh.
Anakan cabai ini diserahkan ke masyarakat yang membutuhkan dan memiliki lahan, tetapi sebelumnya masyarakat harus mendaftar terlebih dahulu pada aplikasi Kalesang Kintal Kosong yang telah tersedia di Playstore.
“Kalesang Kintal Kosong ini Pemkot bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Maluku yang memberikan anakan cabai," katanya.
Baca juga: Kendalikan inflasi, Disperindag Maluku gelar pasar murah
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Pembagian tanaman cabai merupakan upaya mengajak warga memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah, untuk dijadikan lahan produktif melalui inovasi Kalesang Kintal Kosong atau peduli pekarangan yang kosong dengan menanam buah dan sayuran," kata Kepala Bappeda Litbang, Enrico Matitaputty, di Ambon, Selasa.
"Salah satu inovasi yang mendukung upaya ketahanan pangan daerah yakni aplikasi berbasis digital Kalesang Kintal Kosong", kata Enrico.
Baca juga: DPRD Maluku koordinasikan persediaan bahan pangan jelang akhir tahun, begini penjelasannya
Ia menyatakan, sebelum mendapat anakan cabai warga diharuskan mendaftar pada aplikasi Kalesang Kintal Kosong.
“Yang pertama masyarakat bisa mendaftar lewat aplikasi, jadi masyarakat bisa mendaftar lewat aplikasi Kalesang Kintal Kosong di Android kemudian setelah itu, mereka harus foto lahannya sehingga lokasi bisa diketahui lalu tim akan turun," katanya.
Ia memaparkan, mekanisme pembagiannya adalah menunggu tanaman cabai tersebut sampai jadi anakan, baru kemudian diserahkan bagi warga yang telah mendaftar.
"Dengan adanya sistem informasi yang mendukung inovasi ini, masyarakat kota Ambon yang memiliki lahan kosong dapat melaporkan kepada Pemkot untuk dibantu mendapatkan benih tanaman," katanya.
Baca juga: Pemprov Maluku stabilkan bahan pokok jelang Natal - Tahun Baru, begini penjelasannya
Ketua TP-PKK, Lisa Wattimena mengungkapkan, anakan tanaman cabai dibagikan di tiga desa dan negeri yaitu Desa Galala, Negeri Passo, dan Dusun Kusu-Kusu Sereh.
Anakan cabai ini diserahkan ke masyarakat yang membutuhkan dan memiliki lahan, tetapi sebelumnya masyarakat harus mendaftar terlebih dahulu pada aplikasi Kalesang Kintal Kosong yang telah tersedia di Playstore.
“Kalesang Kintal Kosong ini Pemkot bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Maluku yang memberikan anakan cabai," katanya.
Baca juga: Kendalikan inflasi, Disperindag Maluku gelar pasar murah
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022