Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku menggencarkan operasi pasar untuk mengendalikan tingkat inflasi di daerah itu sehingga harga kebutuhan pokok tetap terjaga stabil.
"Operasi pasar dilakukan mulai 3 Juni 2024 di pasar Mardika, dan mulai pekan ini dialihkan ke kawasan Pelabuhan Rakyat Enrico," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon Josiaz Loppies di Ambon, Selasa.
Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Bulog dan distributor untuk melakukan operasi pasar, paling tidak ada subsidi yang dilakukan untuk mendukung kegiatan operasi pasar dalam rangka pengendalian inflasi.
Operasi pasar katanya juga merupakan upaya menjaga dan mengendalikan inflasi di Kota Ambon yang saat ini cukup tinggi di Indonesia.
Sejumlah kebutuhan pokok dijual di operasi pasar seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur, cabai, bawang merah dan kebutuhan lainnya.
"Operasi pasar akan dilakukan setiap hari dengan lokasi berbeda seperti di Pasar Mardika, dan menyasar ke pemukiman agar mudah dijangkau masyarakat," katanya.
Sebelumnya Sekretaris Kota Ambon Agus Ririmasse menyatakan berdasarkan data Badan Statistik (BPS) inflasi tahunan Ambon pada Mei 2024 berada di angka 4,61 persen.
Sementara inflasi bulanan per Mei 2024 tercatat 2,83 persen. Oleh sebab itu pihaknya meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ambon, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) agar melakukan tindak cepat untuk memantau pergerakan harga kebutuhan pokok di pasar, termasuk komoditas pasar penyumbang inflasi.
Ia mengakui penyebab tingginya inflasi Kota Ambon karena faktor cuaca yang memasuki musim penghujan, mengakibatkan beberapa komoditas pasar seperti sayur, dan juga ikan mengalami kenaikan harga menjadi penyumbang inflasi.
"Faktor cuaca menjadi salah satu penyebab, harga ikan naik di kota ini karena banyak nelayan di Ambon tidak melaut, berdampak pada harganya yang melambung tinggi," ujarnya.
Sekkot mengimbau, TPID harus sigap agar inflasi di kota ini dapat kembali turun.